Mohon tunggu...
M Syafii
M Syafii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang mencari bakat penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantrum? Deteksi Anak Anda Sejak Dini

22 Desember 2022   00:28 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu tantrum?

Tantrum merupakan meledaknya emosi anak yang tidak terkontrol yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, berteriak, mudah marah, atau membangkang.

Pada umumnya hal ini terjadi pada anak usia dini pada umur 1-4 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan lebih dari umur 4 tahun masih memiliki maslah tantrum ya bun.

Apa sih tanda anak kita mengalami tantrum? Yuk diperhatikan penjelasan berikut!

Tantrum sebenarnya merupakan tahapan dari proses perkembangan anak, tetapi kita harus tau apakah anak kita mengalami tantrum atau tidak. Berikut tanda anak kita mengalami tantrum, yaitu:

  • Mudah marah dengan alasan yang sederhana.

Tantrum adalah bentuk respon ketidakmampuan anak dalam mengelola emosi. Jika anak mudah marah tanpa alasan yang jelas, maka bisa dikatakan bahwa anak tersebut mengalami tantrum.

  • Marah dengan waktu yang lama

Pada anak normal, durasi anak marah hanya sebentar sekitar 30 detik saja. Jika lebih dari itu atau sampai 10 menit, maka orang tua harus waspada. Karena jika anak tantrum berlebihan akan membuat anak lambat untuk kembali normal.

  • Suka melakukan kontak fisik dengan orang lain, seperti mudah memukul orang lain

Saat anak mengamuk hingga melakukan kontak fisik seperti memukul, menendang, mencakar, dan sebagainya, maka bisa disebut tantrum anak sudah tidak wajar. Waspadalah jika anak mulai melakukan kontak fisik karena bisa jadi merupakan gejala mengalami gangguan emosional.

  • Marah sampai melukai diri sendiri

Jika anak tantrum sampai melukai dirinya sendiri seperti memukul dirinya sendiri atau membenturkan kepala mereka atau mencakar tubuhnya. Maka tekanan psikologis anak sangat berat. Karena hal tersebut ditujukan untuk mencari perhatian kepada orang tuanya. Tetapi jika anak mulai berusia 5 tahun keatas, tindakan ini akan berkurang dan hilang dengan sendirinya

Jika anak sudah memiliki ciri-ciri diatas, maka segera untuk berkonsultasi kepada dokter.

Mungkin para orang tua bertanya apasih penyebab dari tantrum itu?

Penyebab anak tantrum dikarenakan anak merasa kesal, marah atau frustasi karena keinginannya tidak dipenuhi atau tidak diapatkan. Hal tersebut yang membuat anak melakukan tindakan yang agresif yang mengakibatkan anak sulit untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya.

Cara mengatasi tantrum pada anak

Perilaku tantrum pada anak bisa terjadi dimana saja, misalnya di rumah, di sekolah, maupun di lingkingan. Hal yang paling ditakutkan oleh sebagian orang tua adalah jika anak menjadi tantrum di tempat umum, hal tersebut dapat membuat orang tua panik karena mengganggu kenyamanan orang lain. Jangan takut!! Karena kita akan membahas bagaimana upaya mengatasi anak tantrum di tempat umum, berikut adalah cara mengatasinya:

  • Memeluknya

Terkadang jika anak sedang mengalami tantrum didepan umum, membuat kita merasa emosi dan tidak tahan untuk memukul anak kita. Namun jika kita memukul anak kita didepan umum, hal tersebut akan memperparah keadaan. Anak mungkin lebih keras dalam berteriak dan hal tersebut lebih mengganggu ketenangan orang lain. Dengan demikian orang tua sebaiknya memeluk anak ketika sedang tantrum, karena pelukan dapat membuat anak merasa aman dan nyaman. Hindari mengatakan apapun selama memeluk anak.

  • Mempersiapkan segala kebutuhan anak

Jika kita sedang berada diluar, maka wajib bagi orang tua untuk membawa barang kesukaannya untuk mengalihkan perhatian anak yang mengalami tantrum. Sehingga anak akan sibuk dengan mainan yang disukainya atau memakan camilan yang sudah disiapkan dari rumah.

  • Membuat aturan kepada anak

Sebelum keluar dari rumah, maka orang tua dapat menjelaskan apa yang tidak boleh dilakukan oleh anak ketika sedang ebrada diluar rumah. Seperti contoh, jika anda ingin pergi ke toko atau supermarket, orang tua harus menjelaskan bahwa tujuannya hanya untuk membeli kebutuhan rumah saja, bukan untuk beli mainan atau es krim. Tetapi jika di toko anak anda menginginkan sesutu, sebaiknya dibelikan dengan batasan tertentu. Karena anak akan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun