Mohon tunggu...
Sena Baskara
Sena Baskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa

Suka dan antusias terntang kesenian, musik, fotografi dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo Menjadi Hidup, Hidup Menjadi Solo

21 Desember 2023   11:25 Diperbarui: 21 Desember 2023   12:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan pun terus berlanjut, mereka berpikir bagaimana kalau Solo Is Solo ini dijadikan sebagai wadah untuk teman-teman kreatif mengekspresikan karyanya, dan menjualkan dagangan nya.

Berbicara tentang Teknik, sebetulnya Mas Boim ini basicnya Lukis, karena beliau sudah menguasai konsep realisme, anatomi dan drawing, maka beliau memilih untuk menjual karyanya menjadi karikatur .

"Mau kemana aliran atau style dari art mu bila sudah paham konsep realis, pasti akan bisa,"

"Kalau realisnya belum kuat, ya jangan lari kemana-mana" Ujarnya.

G.M. Sudarta adalah inspirasi nya Mas Boim, ilustrasi-nya di koran Kompas seperti Oom Pasikom mendorong beliau untuk berkarya dalam style karikatur.

Setelah ngobrol-ngobrol tipis sambil wajah saya di sketch sama Mas Boim, akhirnya jadi, Saya sangat puas dengan hasilnya karena beliau bisa menangkap kemiripan wajah nya dengan akurat, walaupun dalam bentuk karikatur, dan teman-teman saya pun juga

ingin wajahnya Digambar sama Mas Boim... hahaha Laris manisss ya Massss....

Waktu Menunjukkan pukul 10, beberapa pedagang sudah mulai tutup, begitupun juga kios-kios di sekitaran Gatsu, namun inilah letak artistiknya muncul. Karena jika toko tutup maka terlihatlah mural-mural di balik pagar besi, ada beberapa mural yang menarik perhatian saya, salah satunya portrait dari Alm. Didi Kempot. Sangat indah dan realis.

Tak hanya itu, ada wajah Basquiat juga, Ada karya mural dengan Teknik Stencil, serta ada salah satu karya dari seniman asal Jakarta yang saya kenal, Om Raurau. Karya ini diberi judul Rockalasasi, dengan mural ini, besar harapan musik Rock bisa berdampingan dengan kehidupan masyarakat yang kuat tradisinya di Solo. Saling beralkulturasi dan saling menginspirasi secara guyub dan bersatu padu rukun.

Akhir kata, Solo Is Solo ini memberikan angin segar, kehidupan dalam dunia kesenian di kota Solo, para pelaku seni di dalamnya aktif dan berada di dalam wadah yang setiap malam minggu selalu aktif. Warna-warni yang ramai, penjual barang-barang unik, mural-muralnya terlihat menarik nan apik, apalagi pertunjukan music dan live sketch nya benar benar top.

Solo Menjadi Hidup. Solo adalah Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun