Tidak dipungkiri juga peran serta penyuluh pertanian saat itu menjadi garda terdepan melalui program Bimbingan Massal kepada masyarakat akan pengenalan benih unggul, teknologi pupuk dan pemupukan, pengendalian hama penyakit, irigasi serta pemberdayaan masyarakat petani melalui kelompok-kelompok tani serta koperasi sebagai wadah ekonomi masyarakat. Â Dahulu sangat sering terdengar kegiatan Kelompencapir atau temu wicara Presiden dengan Kelompok Tani yang kemudian menjadi cikal Bakal Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Di kancah nasional dulu dikenal Pertasikencana (Pekan Petani, Koperasi dan Keluarga Berencana) dimana jafi ajang unjuk para petani dan nelayan di tingkat nasional. Â Hingga kini kegiatan Pertasikencana telah berubah menjadi Pekan Nasional KTNA yang dilaksanakan 5 tahun sekali akan tetapi lebih fokus pada bidang Pertanian dan Nelayan. Â Sedangkan peringatan hari Koperasi dan Keluarga Berencana menjafi terpisahkan dari Pertasikencana melalui kementerian masing masing.
Dalam perkembangannya peran penyuluh pertanian semakin tak terdengar di era sepulub tahun terakhir, bahkan likuidasi badan penyuluh pertanian (Bapeluh) di tingkat Kabupaten/kota menjadi pukulan telak pergerakan penyuluh pertanian. Â Dengan tantangan jumlah penduduk yang berkembang pesat hampir dua kali lipat dari tingkat pertumbuhan produktivitas pangan yang jumlah lahan pertaniannya semakin tergerus berbagai alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Oleh karena itu peran penyuluh pertanian harus di revitalisasi baik penyuluh pertanian ASN, Swasta maupun penyuluh swadaya.
Sertifikasi Penyuluh Pertanian
Jumlah pentuluh pertanian yang terdata di Kementan hampir lebih dari 74 ribu penyuluh yang terdiri dari Penyuluh PertanianASN dan PPPK/THL sekitar 37 ribu, penyuluh swasta 500 penyuluh dan penyuluh pertanian swadaya sekitar 26 ribu penyuluh. jumlah sebanyak itu hingga kini belum sepenuhnya distandarisasi secara nasional. Oleh karena itu menjelang pemerintahan baru presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto yang sangat getol dengan program Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan maka peran Penyuluh Pertanian sudah saatnya dilakukan Sertifikasi Penyuluh Pertanian. Â Apalagi dengan adanya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui perpanjangan tangannya yaitu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk melaksanakan sertifikasi profesi penyuluhan pertanian. Â Tak hanya masalah eksistensi tetapi juga pengakuan terhadap profesi petani dan penyuluh pertanian menjadi dasar dari peningkatan SDM yang unggul apalaginditengah tantangan perkembangan inovasi, teknologi dan digitalisasi pertanian. Â Bagaimanapun penyuluh pertanian tetap akan menjadi garda terdepan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan nasional.
Semoga dengan penyuluh pertanian yang kompeten, petani beken, Indonesia keren! Â Semoga !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H