Mohon tunggu...
Muhammad Syafiq Haiban
Muhammad Syafiq Haiban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

keep smile ^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

4 Cara Mengatasi Rasa Was-was dan Gelisah dalam Islam

28 Februari 2023   16:33 Diperbarui: 28 Februari 2023   16:50 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: ruangkeluarga.id

"(was-was) itu adalah setan dinamakan khanzab. Apabila engkau merasakannya maka berlindunglan kepada Allah (ta'awudz) darinya dan tiuplah ke sebelah kirimu sebanyak tiga kali" (HR Muslim)

2. memperkuat keimanan dengan bertaqwa

Penyakit was-was juga sangat berkaitan dengan keimanan seseorang. Apabila iman seseorang sedang kuat maka ia akan selamat dari was-was, dan jika sedang turun maka setan akan mudah menggoda sesorang dengan was-was.

Keimanan seseorang bisa naik dan turun. Dalam islam, iman bertambah dengan patuh dan bertaqwa kepada. Dan iman turun karena lalai dan bermaksiat kepada Allah Ta'ala.

3. memperdalam ilmu agama

Jika seseorang mengalami was-was, maka salah satu yang harus dilakukannya yaitu dengan mengetahui apa itu was-was dan cara mengaatasinya dalam islam. Sekaligus sangat dianjurkan seorang muslim untuk mendalami agamanya, agar lebih memerhatikan bagaimana cara menyempurnakan ibadah yang sesuai tuntuna agama.

4. menyikapinya dengan cuek

Syeikh Sulaiman ar-ruhaili menjelasakan, masing-masing kita memiliki peluang untuk dihinggapi rasa was-was, akan tetapi teergantung bagaimanakita menyikapi rasa was-was itu, kalo seandainya kita tepis dan memang tidak ada obat yang pantas untuk kita pakai ketika menghadapi ras was was selain kita tidak memperdulikan was-was. Dan waswas ketika diikuti semakin bertambah besar.

Jika seseorang mekirkan was-was dalam beribadah maka yakinlah dengan ibadah yang dilaksanakan. Degan demikian Allah Ta'ala akan menghilangkannya.

Semoga kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah Ta'ala, dan dijauhkan dari penyakit was-was.

Wallahu a'lam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun