Mohon tunggu...
Ms Febiana
Ms Febiana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Lulusan IAIN Metro Lampung - Magister Pendidikan Agama Islam tahun 2024. Bisa Moto, Pernah jadi Asisten Make up, Suka bikin Konten, Suka Nulis, Suka Jalan-jalan, Suka belajar, Suka banget kalau bisa bantu Cp: 085832285085, Ig: @msfebiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Kita Harus Memaafkan Orang Tua?

3 Oktober 2024   21:47 Diperbarui: 3 Oktober 2024   22:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjalanan hidup kita, akan selalu diawali dengan terlahir, melahirkan dan meninggalkan. Mungkin beberapa orang tidak memiliki kesempatan yang kedua, tapi sebagian besar perempuan akan merasakannya.

Banyak sekali kisah yang ditulis, mengenai luka anak terhadap orangtua yang melahirkannya, atau luka orangtua terhadap anak yang telah ia lahirkan. 

Pertanyaan mengapa kita diwajibkan berbakti kepada kedua orangtua kemudian menjadi begitu kontroversial jika dihadapkan dengan situasi saat ini ketika anak-anak sering merasa bahwa orangtuanya tidak bertanggungjawab dan tidak pernah memberikan rasa aman terhadap jiwa kecil anak-anaknya. 

Sehingga dianggap wajar bahwa nantinya anak-anaknya memilih untuk tidak bersedia turut menjaganya.

Kemudian apakah hal tersebut dibenarkan dalam Agama?

Orangtua memiliki kewajiban, betul. Tapi mereka juga memiliki hak untuk dihormati anak-anaknya. Sebagai anak, mengupayakan untuk selalu memberikan hak orangtua merupakan sebuah kewajiban.

Tulisan ini, ditulis berdasarkan sudut pandang seorang anak perempuan yang melihat kedua orangtuanya yang mulai dimakan usia diseberang sana. 

Bersedia kembali pulang adalah indikator bahwa kita telah memaafkan dan menerima segala perasaan marah, benci, kecewa, dan sedihnya diri kita atas setiap perlakuan mereka yang kita anggap tidak pernah sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam hidup ini.

Sebagaimana diri kita, orangtua kita juga memiliki kekurangannya sendiri. Mereka memiliki keterbatasan yang tidak pernah mereka jelaskan kepada kita. Sehingga ketidakmampuannya selalu kita anggap sebagai bentuk "tidak sayangnya" orang tua terhadap kita. Mengapa demikian? Karna kita tidak pernah berusaha membaca untuk memahami bagaimana orangtua kita berjuang dalam hidupnya.

Mereka mungkin sama seperti kita, pernah terluka oleh perilaku orangtuanya, nenek/kakek kita. Kemudian sampai kapan siklus ini akan terus berjalan? 

Bukankan dalam Islam, berbakti adalah sebuah kewajiban? Ustadz Khalid Basallamah bahkan mengatakan bahwa resep menjadi orangtua adalah berbakti kepada orangtua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun