Mohon tunggu...
Ermawati
Ermawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca, bernyanyi dan traveling. Saya orang yang ambis dalam setiap kegiatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekstrak BAB II Disiplin Pegawai

15 Mei 2024   22:47 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Macam-macam Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2017) dalam buku (Rachmad, 2022) mengatakan bahwa macam macam disiplin kerja dibagi menjadi 2 yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif. Pengertian dari kedua disiplin ini sebagai berikut:

  • Disiplin preventif
  • Dorongan untuk mengikuti dan mematuhi tugas dan kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi adalah tujuan dari disiplin preventif. Sistem yang berkaitan dengan seluruh kebutuhan kerja karyawan untuk seluruh divisi bisnis adalah disiplin preventif ini. Penegakan disiplin ini diharapkan akan lebih mudah jika kerangka organisasinya kuat.
  • Disiplin korektif
  • Dengan mengarahkan mereka untuk terus mematuhi peraturan sejalan dengan kebijakan yang berlaku pada bisnis, disiplin korektif bertujuan untuk memobilisasi anggota staf untuk menegakkan kepatuhan terhadap peraturan. Karyawan yang melanggar disiplin ini harus menghadapi konsekuensi sesuai dengan hukum dan peraturan terkait.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa disiplin preventif dan korektif adalah disiplin yang sama sama berupaya dalam menggerakan karyawan/pegawai untuk mematuhi setiap peraturan yang sudah ada di perusahaan. Disiplin preventif berbeda dari bentuk disiplin lainnya karena merupakan metode yang memenuhi semua kebutuhan pekerjaan karyawan secara menyeluruh di seluruh organisasi. Penegakan disiplin ini diharapkan akan lebih mudah jika kerangka organisasinya kuat. Ketika seorang karyawan melanggar kebijakan perusahaan, mereka harus menghadapi disiplin korektif, yang berarti memberikan konsekuensi atau hukuman kepada mereka. Tindakan ini dilakukan agar pegawai tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Seorang atasan perlu memahami unsur-unsur yang mempengaruhi disiplin karena ini adalah kualitas yang paling penting dan sangat dihargai dalam sebuah organisasi atau bisnis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai menurut Singodimedjo dalam (Sutrisno, 2017). Faktor-faktor ini meliputi:

  • Besar kecilmya kompensasi, ketika remunerasi digunakan sebagai sarana disiplin, maka karyawan akan lebih cenderung untuk mengikuti seluruh peraturan yang berlaku dan memperoleh imbalan yang sesuai dengan kerja kerasnya. Hal ini disebabkan besarnya kompensasi yang diberikan.
  • Ada Tindakan keteladanan dari pimpinan perusahaan, kemimpin perusahaan menunjukkan perilaku yang patut dicontoh. Hasilnya, mereka memberikan contoh yang sangat penting untuk diikuti orang lain. Karyawan mengamati bagaimana pemimpin mengatur perilakunya sendiri, baik melalui perkataan, perbuatan, atau sikap yang mungkin merugikan pedoman disiplin yang telah ditetapkan.
  • Ada atau tidaknya pedoman khusus yang mengatur pegawai, jika pedoman itu ada dan disampaikan secara tertulis, bukan hanya lisan, maka pegawai akan menegakkan disiplin.
  • Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan, apabila ada pegawai yang melanggar peraturan maka pimpinan harus tegas dalam menerapkan akibat yang dianggap perlu.
  • Pimpinan melakukan tindakan pengawasan; karyawan memerlukan arahan untuk menyelesaikan tugas secara akurat dan sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Atasan langsung merupakan orang yang paling tepat untuk mengawasi kedisiplinan karena mereka mengenal karyawan tersebut dan dapat memberikan bimbingan.
  • Tindakan perhatian pada pegawai, pekerja adalah individu biasa dengan kepribadian unik, terlepas dari apakah mereka menerima pemberitahuan atau tidak. Beberapa pekerja tidak puas hanya dengan gaji mereka yang besar; mereka juga memerlukan perhatian pimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun