Suatu keluarga memiliki jumlah tanggungan yang berbeda-beda sehingga memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda-beda juga. Kesejahteraan keluarga dapat diartikan dalam berbagai hal. Kesejahteraan keluarga merupakan kondisi dinamis dalam keluarga yang anggota di dalamnya terpenuhi kebutuhan fisik, mental spiritual, dan sosial yang menyebabkan keluarga di dalamnya dapat hidup dengan baik serta anak-anak dapat tumbuh dan berkembang serta mendapat perlindungan untuk membentuk kepribadian agar menjadi manusia yang berkualitas (Mongid 2004). Dalam menjalankan banyak peran karena kondisinya sebagai orang tua tunggal tersebut single mother harus melakukannya dengan seimbang agar terpenuhi dan dapat mempertahankan kesejahteraan dalam keluarga. Single mother harus memiliki sikap yang mandiri untuk menjalankan dua peran dalam sektor domestik dan publik. Single mother menjalankan tugas rumah tangga serta mendidik anak di sektor domestik. Sedangkan, dalam sektor publik ekonomi single mother perlu mencari nafkah untuk keluarga serta bersosialisasi dengan orang banyak. Peran domestik dan publik dapat dicapai dengan melalui proses kesabaran, pengetahuan, dan konsistensi untuk menjalankannya. Oleh karena itu, single mother dituntut untuk menyeimbangkan peran domestik dan publik.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai kesejahteraan keluarga dari setiap keluarga single mother. Menurut Utaminingsih dan Suwendra (2022), kesejahteraan tiap keluarga tentu berbeda-beda dan bersifat relatif sehingga keluarga dengan pendapatan tinggi belum tentu lebih sejahtera dibandingkan keluarga dengan pendapatan lebih rendah. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Herbst (2012) bahwa single mother pada dasarnya kurang bahagia dibanding kelompok wanita lain. Puspitawati (2013) menyatakan bahwa kesejahteraan subjektif keluarga adalah perasaan puas dan bersyukur anggota keluarga terhadap kehidupan dan mungkin terjadi perbedaan tingkat kesejahteraan subjektif pada setiap keluarga. Menurut Rijal (2019), kondisi keluarga sejahtera akan tercipta bila seluruh anggota keluarga menjalankan peranannya dengan baik.
Simpulan
Tingkat stres pada keluarga yang single mother bergantung pada waktu dan keadaannya dalam beradaptasi setelah ditinggalkan oleh pasangan hidupnya. Stres muncul pada ibu yang single mother di perkotaan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, penyebabnya berasal dari dalam diri single mother tersebut yakni kesepian. Selanjutnya, untuk faktor eksternal berasal dari lingkungan sosial dari ibu yang single mother berupa kesulitan dalam mencari pekerjaan di Perkotaan serta sulit dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga dari faktor tersebut menyebabkan ibu yang single mother sering merasa tertekan. Oleh karena itu pentingnya manajemen stres untuk mengatasi dan mengontrol stres tersebut. Strategi dalam mengurangi hingga mengatasi stres oleh single mother di perkotaan adalah dengan memahami teknik manajemen stres. Strategi dalam mengurangi hingga mengatasi stres yang dapat dilakukan single mother di perkotaan yakni Problem-focused Coping dan Emotion-focused Coping. Problem-focused Coping yang dapat dilakukan oleh single mother di perkotaan dengan rajin bekerja dan berusaha dalam karir untuk menghadapi permasalahan ekonomi mereka demi memenuhi kebutuhan hidupnya serta anak-anaknya, selain itu single mother juga dapat memilih untuk damai dengan permasalahan yang terjadi serta tidak perlu dibawa terlalu larut. Emotion-focused Coping yang dapat dilakukan oleh single mother di perkotaan adalah dengan meyakini bahwa dengan bersyukur dan mendekatkan diri kepada tuhan akan memberikan kemudahan dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang ada. Selain itu, single mother di perkotaan juga dapat memilih untuk melakukan apa yang mereka sukai dan mereka anggap senang sehingga permasalahan yang terjadi tidak terlalu dipikirkan dan dapat membuatnya stres. Kesejahteraan keluarga single mother di perkotaan sangat beragam tergantung pada masing-masing keluarga single mother itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H