Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan

24 Agustus 2023   12:13 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-Orang Sederhana - M. Sadli Umasangaji

Serial Orang-Orang Sederhana

Perjalanan

M. Sadli Umasangaji

                Embun-embun masih terasa menemani daun. Langit pagi masih samar-samar menutupi mentari pagi yang keluar memenuhi tugasnya dari Tuhan untuk menerangi bumi. Memang benarlah firman Tuhan, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?". Bukankah Tuhan pula telah menasbihkan bahwa "Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya)".

                Seseorang bergerak cepat seakan-akan waktu telah menyayatnya. Karena waktu adalah ritme kehidupan. Lelaki muda ini bergegas terselimuti dengan pikiran dalam kenangan-kenangan lampau. Masa lalu menyelimuti bagai awan di langit.

                Lelaki muda ini akan kembali pada desa kenangan yang telah ia tinggal selama lima tahun lalu, tanpa kembali dalam senja waktu sedikitpun. Hari ini adalah waktunya ia kembali. Jarak tempuh menuju desa itu ia lalui jalur darat, ia tempuh naik speed boat selama 1 jam, ditunggunya di terminal mobil penumpang untuk ke desa W, desa kelahirannya, tempat tinggal Pak Hamid ayahnya tercinta.

                Nama lelaki muda ini adalah Gifar. Lima tahun yang lalu, ia menempuh pendidikannya dengan penuh duka, tekad dari orang-orang sederhana. Ia terus terbayang dalam lamunannya. Selama perjalanan kembali ini. Dalam lamunannya sambil didengarlah lagu Sisir Tanah -- Lagu Hidup.

Kita akan selalu butuh tanah

Kita akan selalu butuh air

Kita akan selalu butuh udara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun