Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tauhid

18 Juli 2023   11:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Serpihan Identitas

            Ia berjalan ke belakang, dapur sekretariat. "Mengambil air segelas, rasanya bisa menemani kembali aku dalam perenungan ini", Said sambil bergegas mengambil air segelas itu. Ia kembali dalam perenungannya.

            "Ucapan 'La Ilaha Illallah' tidaklah asing di telinga orang-orang Arab. Mereka memahami bahasa mereka dengan baik, dan memahami maksud hakiki seruan ini. Mereka mengerti apa yang dituju oleh seruan ini berkenaan dengan aturan main, kepemimpinan dan kekuasaan mereka. Karena itu, mereka menyambut seruan atau revolusi ini dengan sambutan yang kejam, dan menabuh genderang perang demi menantangnya. Perang yang tidak asing lagi bagi semua orang"

            "Lantas, mengapa Sang Arsitek Peradaban itu tak henti menegakkan ini? Pria yang wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, tidak mengobral bicara, lehernya panjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam dia tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia adalah orang yang paling elok dan menawan dilihat dari kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat"

            "Lantas mengapa dakwah harus dimulai dari revolusi radikal itu? Mengapa Allah memutuskan bahwa dakwah harus dimulai dari situasi yang sulit itu?"

Said masih terus masuk semakin dalam, dalam perenungannya.

            "Barangkali ada yang berpendapat, Sang Arsitek Peradaban itu sebenarnya mampu membangkitkan semangat pan-Arabisme yang mengarah pada usaha mempersatukan blok-blok Arab yang telah terkikis oleh permusuhan dan disintegrasi. Usaha untuk menggiring kepada semangat nasionalisme Arab. Upaya mengangkat panji-panji Arabisme dan menciptakan kesatuan kebangsaan Arab di seluruh penjuru Jazirah Arab"

Dalam ruangan itu ada sebuah kas kecil berisi buku-buku untuk perpustakaan sekretariat. Dan sebuah kain besar menggantung seperti gorden, pas di tengah-tengah ruangan yang akan digunakan sebagai tiras pembatas ketika rapat. Said meminumair putih yang di depannya itu.

"Barangkali ada yang berpendapat, andai saja Sang Arsitek Peradaban itu menyebarluaskan dakwah seperti itu (kepada semua orang Arab), niscaya seluruh orang Arab pasti meresponsnya dengan baik"

"Tapi sekali lagi tidak, Sang Arsitek Peradaban itu, dakwahnya tidak terbatas pada itu"

            Rak-rak dalam kas itu dipenuhi oleh beberapa buku, karya Imam Hasan al-Banna, Sayyid Qutbh, Yusuf Qardhawi, dan beberapa buku ideolog IM lain. Disini juga beberapa buku senior, buku Negara, Pasar dan Rakyat -- Fahri Hamzah, dan beberapa buku tentang dakwah, politik Islam, buku-buku kepemudaan, Gerakan Perlawanan dari Masjid Kampus, dan lainnya.

            "Sang Arsitek Peradaban itu berdakwah demi tegaknya agama ini. Masyarakat Arab adalah masyarakat terburuk dalam hal pemerataan kekayaan dan keadilan. Hanya kelompok minoritas yang memilki harta dan  barang perniagaan. Mereka menggelar praktik riba, sehingga harta dan perniagaan mereka pun menjadi berlipat keuntungannya. Sebaliknya, khalayak mayoritas hanya bersahabat dengan kerasnya kehidupan dan kelaparan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun