Mohon tunggu...
MSADAM HUSEIN
MSADAM HUSEIN Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi informasi

untuk berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Modifikasi Kurikulum Program Khusus Pendidikan Inklusi

14 Juni 2021   20:39 Diperbarui: 27 Juni 2021   22:05 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

MODIFIKASI KURIKULUM PROGAM KHUSUS PENDIDIKAN INKLUSI

 

Menurut Sufyarma (2003) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Sedangkan Sukiswa Manajemen merupakan sebagai suatu proses sosial, yang direncanakan untuk menjamin kerjasama, partisipasi, intervensi dan keterlibatan orang lain dalam mencapai sasaran terentu atau yang telah ditetapkan dengan efektif, jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah sebuah proses yang dilaksanakan secara sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran serta mencapai tujuan pendidikan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan organisasi .

Modifikasi kurikulum merupakan kurikulum peserta didik rata-rata atau regular disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan atau pontensi ABK. Modifikasi kurikulum ke bawah diberikan kepada peserta didik tunagrahita dan modifikasi kurikulum ke atas untuk peserta didik gifted and talented. (Restiana & dkk, 2020), Sedangkan untuk   Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan program inklusi pada dasarnya adalah menggunakan kurikulum regular yang berlaku disekolah umum. Namun disebabkan ragam hambatan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus sangat bervariansi, mulai dari sifatnya ringan, sedang sampai yang berat, maka dalam implementasinya di lapanga, kurikulum regular perlu dilakukan modifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersamasama dengan peserta didik pada umumnya, pada pendidikan khususnya dalam sekolah dasar kehadiran sekolah inklus/ pendidikan inklusi sangatlah perlu mendapatkan perhatian lebih, karena Pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya

Maka dari itu untuk melakukan modifikasi dan pengembangan kurikulum dalam program inklusi harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun perundang-undangan yang menjadi landasan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum dalam program inklusi, antara lain sebagai berikut.

  • Undang-undang Nomor.20//2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
  • Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan.

Adapun tujuan dari pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:

  • Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan mengatasi hambatan belajar yang dialami.
  • Membantu guru dan orang tua dalam mengembangakan program pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
  • Menjadi pedoman bagi sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan, menilai dan menyempurnakan program pendidikan inklusi.

Menurut Sukadari,2019 Model Pengembangan Kurikulum dalam Sekolah Inklusi dapat dibedakan menjadi beberapa model yaitu:

  • Model Kurikulum Reguler Penuh.
  • Pada model kurikulum ini peserta didik yang berkebutuhan khusus mengikuti kurikulum reguler sama seperti peserta didik lainnya di dalam kelas yang sama.
  • Model Kurikulum Reguler Modifikasi.
  • Pada model kurikulum ini guru melakukan modifikasi pada strategi, media pembelajaran, jenis penilaian dan pelaporan, maupun pada program tambahan lainnya dengan tetap mengacu pada substansi kurikulum reguler.
  • Model Kurikulum PPI.
  • Pada model kurikulum ini guru mempersiapkan program pendidikan individual (PPI) yang dikembangkan bersama tim pengembang yang melibatkan guru kelas, guru pembimbing khusus, kepala sekolah, orang tua, dan tenaga ahli lain yang terkait.

Dalam Memodifikasi Kurikulum dalam pendidikan Inklusi juga Perlu Desain Pembelajaran Dalam Setting Pendidikan Inklusi, Desain pembelajaran sering dikenal dengan istilah rancangan instruksional atau rancangan pembelajaran, Menurut Reigeluth (Prawiradilaga, 2007) desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitas proses belajar seseorang,

Adapun Menurut Gentry (dalam Prawiradilaga, 2007) desain pembelajaran adalah suatu proses merumuskan dan menentukan tujuan 7 pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum dapat terpacai.

Jadi desain pembelajaran adalah suatu rancangan keseluruhan pembelajaran berupa rangkaian prosedur suatu system dan proses yang terdiri dari kegiatan analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi serta memerlukan aspek-aspek pendukungnya. Sedangkan, Desain pembelajaran inklusif adalah desain pembelajaran yang memiliki sifat inklusif, yaitu adanya upaya untuk mengakomodasi semua kebutuhan dan hambatan belajar peserta didik yang sangat beragam. Dalam pendidikan inklusif ada beberapa konsep yang dikembangkan, yaitu konsep tentang anak, konsep tentang system pendidikan atau sekolah, konsep tentang keberagaman dan diskriminasi, dan konsep tentang sumber daya.

Dalam kelas yang inklusif, dilakukan asasmen terhadap peserta didik ABK untuk menentukan kebutuhan belajar yang diwujudkan dalam bahan pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum. Sedangkan peserta didik non-ABK , materi pelajaran dapat langsung diambil dari kurikulum.

Pembelajaran dalam setting inklusi meliputi :

  • Rancangan
  • Untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar, setiap guru wajib membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan PPI (Program Pembelajaran Individual) dan yang membuat PPI adalah guru pembimbing khusus. Seperti yang diketahui bahwa RPP sekarang mennggunakan rancangan tematik yang terdiri atas tema, kelas/semester, alokasi waktu, standar komepetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber, penilaian dan kriteria penilaian. Sedangkan PPI rancangannya terdiri dari nama peserta didik, kelas, tempat dan tanggal lahir, alamat, jenis masalah/kesulitan, masalah/ kesulitan yang 9 terjadi, alternative pemecahan, tujuan jangka panjang/pendek, rincian kegiatan dan kriteria keberhasilan.
  • Proses Belajar Mengajar
  • Guru Dalam Mengajar
  • Dalam proses belajar mengajar guru harus sesuai dengan RPP dan PPI yang sudah dibuat atau yang sudah disiapkan.
  • Media Pembelajaran
  • Media yang dipakai guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa buku paket, spidol, papan tulis.media gambar dan media asli dalam pelajaran. Guru tidak ada mempergunakan media pembelajaran yang lain.
  • Materi Pelajaran
  • Materi pelajaran Materi pelajaran sesuai dengan kurikulum adaptasi yang sudah dikembangkan untuk sekolah inklusi.
  • Bahasa
  • Guru utama menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan guru pembimbing khusus menyesuaikan dengan keadaan peserta didik ABK.
  • Evaluasi/ Penilaian
  • Guru melakukan evaluasi/penilai dapat berupa ujian. Ujian dapat berupa ulangan harian, ujian mid semester, ujian semester. Ujian yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan materi yang diajarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Sukadari. 2019. Model Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Kanwa Publiser.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun