penderitaan kaum tertindas supaya bebas dari mental meminta-minta, mental budak dan
mental gratis tetapi mau kritis terhadap perubahan, terbuka dengan keinginan kemajuan dan
mau bekerja memberdayakan diri dan SDM mereka untuk mengubah kehidupan mereka.
Selain orang asing sebagai penindas, masyarakat tertindas juga seringkali ditindas oleh diri
mereka sendiri yang tidak mau belajar, tidak mau bekerja, tidak menerima pendatang yang
datang ke daerah mereka untuk melakukan perubahan yang baik dan merasa cukup dengan
kehidupan mereka yang begitu-begitu saja dari generasi ke generasi dan semua itu sangat
mengerikan jika dibiarkan. Mereka membutuhkan orang lain yang bisa merasakan
penderitaan akibat penindasan tersebut dan mau memperjuangkan kepentingan masyarakat
yang tertindas dengan menawarkan cinta yang besar, kasih yang tulus, kepeduliaan yang
nyata dengan tindakan dan hidup bersama-sama dengan mereka.