Mohon tunggu...
Alfi Syahrin
Alfi Syahrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kesibukan : Menyibukan diri dengan kesibukan orang lain yang belum tentu sibuk dengan kesibukanya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sektor Swasta

31 Oktober 2022   15:31 Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:37 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian

Bagian ekonomi yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh pemerintah disebut sebagai sektor swasta. Ini mencakup sektor swasta dan komersial. Kontribusinya bervariasi dari satu negara ke negara lain berdasarkan seberapa dekat mereka dengan ekonomi komando atau ekonomi komando pasar bebas.

Meski berada di luar kendali pemerintah, tidak semua lembaga swadaya masyarakat fokus mencari keuntungan. Badan amal dan lembaga swadaya masyarakat adalah dua contoh organisasi yang sadar sosial.

Koperasi, penyedia keuangan mikro, dan perusahaan sosial adalah contoh bisnis berorientasi sosial yang mencari keuntungan yang menghasilkan keuntungan yang diinvestasikan kembali dalam upaya sosial. Alih-alih memaksimalkan kekayaan pemilik, mereka beroperasi dengan tujuan membuat dampak sosial.

2. Sektor Swasta dan Sektor Publik

Laba adalah fokus utama bisnis sektor swasta. Individu dan bisnis swasta mengelola dan memilikinya. Mereka memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan pendapatan. Mereka harus menang atas saingan mereka jika ingin berhasil memaksimalkan kekayaan pemiliknya.

Sektor publik di sisi lain, tidak memprioritaskan keuntungan. Industri ini menyediakan barang dan jasa kepada publik dan diatur oleh pemerintah. Industri ini memasok berbagai barang publik yang tidak dapat disediakan oleh bisnis swasta karena kurangnya profitabilitas. .Akibatnya, persaingan hampir tidak ada di sektor publik, yang biasanya dimonopoli oleh pemerintah.

3. Sektor Swasta dalam Makro Ekonomi

Sektor ini dibagi lagi menjadi dua ketika mempelajari ekonomi makro: sektor rumah tangga dan sektor bisnis. Selain kedua sektor ini, ada juga sektor eksternal dan sektor pemerintah. Sebenarnya ada tiga sektor tambahan yang membentuk sektor eksternal: pemerintah, bisnis, dan rumah tangga.

Para ekonom menggunakan PDB untuk mewakili pengeluaran agregat, yang diwakili oleh pengeluaran empat sektor bila ditambahkan bersama-sama. Ini termasuk ekspor bersih, pengeluaran pemerintah, investasi bisnis, dan konsumsi rumah tangga.

4. Peran Sektor Swasta di bawah Ekonomi Pasar Bebas

Sebaliknya, ekonomi komando tidak memiliki sektor swasta yang dominan. Tergantung pada kecenderungan sistem ekonomi suatu negara, sektor publik dan swasta memainkan peran yang berbeda dalam ekonomi campuran.

Perekonomian yang Tidak Diatur:Area rahasia mengambil peran besar dalam perekonomian.Mekanisme pasar beroperasi secara bebas tanpa campur tangan pemerintah.Sementara itu, sektor publik memainkan peran kecil dan lebih fokus pada isu-isu seperti penegakan hak milik.

Saat ini, hampir setiap negara memiliki sistem ekonomi campuran. Namun, kontribusi sektor swasta mereka berbeda-beda. Amerika Serikat, misalnya, lebih menyukai pasar bebas daripada negara lain mana pun, sementara China lebih menyukai komando.

Sebagian besar waktu, sektor publik terlibat dalam bagian-bagian penting dari ekonomi seperti kesehatan dan pendidikan, pertahanan, dan hukum dan ketertiban. Karena tidak menguntungkan, sektor swasta biasanya menolak untuk berpartisipasi.

Barang publik seperti penerangan jalan, misalnya, bebas digunakan dan tidak dapat dipungut biaya. Tanpa dapat mencegah orang lain mengonsumsinya, semua orang diuntungkan. Akibatnya, bisnis swasta tidak dapat mengambil untung dari produksinya.

5. Bisnis Sektor Swasta

Ada dua jenis organisasi bisnis sektor swasta:

1) Bisnis yang tidak memiliki badan hukum sendiri adalah bisnis yang tidak berbadan hukum. Kemitraan dan kepemilikan tunggal adalah dua contohnya.

2)Bisnis tidak berbadan hukum adalah bisnis yang pemiliknya diakui secara hukum berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, pemiliknya tidak bertanggung jawab atas kewajiban hukum dan keuangan perusahaan. Ini bisa berupa perseroan terbatas publik atau perseroan terbatas swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun