Mohon tunggu...
mr.x
mr.x Mohon Tunggu... Freelancer - -

Blogspot resmi: https://mrxkomp.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Acara Televisi Indonesia menurut Seorang "Reviewer"

19 Maret 2018   14:42 Diperbarui: 26 Agustus 2018   20:41 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain hal dengan kasus yang membuat murka keluarga Alm. Benyamin Sueb dan keluarganya serta fansnya, dia sempat dihina oleh para artis yang main di acara-acara ini, di salah satu acara populer yang sudah tutup sekarang. Jika dilihat acara-acara seperti ini, dulu acaranya bisa dibilang cukup bagus, dan mungkin saya setuju kalau acara TV Indonesia yang dulu sebelum zaman orang berlebihan. Ingat masa-masa dimana Superhero atau Si Alif yang mungkin membawa nostalgia yang baik.

Bahkan, dalam berita saja, salah satu 'tiang' demokrasi di Indonesia, masih sering ada biasataupun channel yang bersifat memihak pada satu orang tertentu pada tahun politik(seperti tahun rilis artikel ini: 2018) dan mungkin masih ada beberapa hal lainnya. Berita saja di media sosial atau di youtube masih banyak yang berisikan hoaxdan mungkin terkadang penyebarannya cepat. Selain itu, banyaknya iklan di acara TV Indonesia mungkin adalah 'nasi'nya channel, namun alangkah baiknya jika jumlah iklan yang muncul dikontrol demi kualitas tayangan. 

Kalau ditelaah dari daya pengelolaan kasus KPI, menurut saya ada yang aneh, mengapa ketika mengurus anime seperti "Naruto", dan "Dragon Ball" cepat sekali dan sensornya langsung banyak atau terusir. Ada Hell's Kitchen Indonesia yang berasal dari pihak acara TV Reality Show lokal yang mungkin sudah tidak kedengaran kabarnya karena banyaknya perkataan disensor. Hal ini merupakan bagian khasnya serial Hell's Kitchen sejak sebelum masuk ke Indonesia, dari versi Amerika bahkan Inggris.

Dan, sekarang otaku semakin susah menikmati hobinya di Indonesia dengan beberapa kali penggebrekan atau mungkin beberapa hal lain yang pengurusannya lebih cepat daripada mereka mengurus "Dahsyat", "YKS", atau mungkin acara serupa lainnya, tidak lupa dengan "Anak Jalanan" atau beberapa sinetron lainnya yang justru isinya agak... Maaf... bukan untuk anak-anak. Malah justru lebih banyak yang berkeliaran dan memberikan konten tidak mendidik di dalam acara tersebut. Walaupun sudah dibanjiri kritik, KPI hanya 'melemparkan surat' pada saluran acara tersebut.

Masalah efek, bandingkan anak yang nonton kartun jaman dulu dengan sinetron jaman sekarang. Setidaknya, anak-anak masa dulu lebih banyak bergerak dan tidak 'layangan' dibandingkan dengan zaman sekarang. Bahkan, jarang ada anak SD pacaran sebelum masanya GGS muncul, dan 'generasi micin' itu tidak ada dalam kamus kami yang hidup di era 2000-an sebagai anak SD, SMP, maupun SMA(+SMK), bahkan kuliah dan kerja.  Baru sekarang saja muncul kata 'Generasi Micin' dan 'Kids Jaman Now' dimana sebenarnya kata 'Kids' dan 'Now' berasal dari bahasa Inggris. 

Merujuk dari semua hal ini, banyak yang harus dibenah dari Acara TV Indonesia dari hal yang paling kelihatan hingga dasarnya, kalau boleh berbicara dengan jujur. Lebih banyak konten yang sama sekali tidak menghibur dan/atau mendidik daripada konten yang bagus dan berbobot, sekalipun anime(Kartun Jepang) banyak adegan bukan untuk anak-anaknya, mereka masih lebih pintar menaruh plot yang menarik dibandingkan dengan sinetron. Dan, banyak acara luar yang lebih menghibur dan/atau mendidik disana dibandingkan dengan acara-acara disini, sekarang.

Terlepas dari itu semua, masih ada beberapa acara dan channel yang mungkin masih memiliki konten yang ada mutunya dan memang bagus isinya, bahkan ada 86 didalam channel yang satu ini, bukan bermaksud promo, tapi ya mungkin saja ada sejumlah channel lain yang mungkin berasal dari Indonesia dan memiliki mutu yang bagus dalam list acaranya yang mungkin masih memberikan mutunya tersendiri, tidak seperti acara-acara 'Layangan' tersebut.

Semoga saja artikel ini bermanfaat dan maaf kalau ada kekurangan di dalam pembuatannya, silahkan berkomentar apa opini kalian dalam hal ini. Namun, apakah ini akan memperkuat statement"Youtube lebih dari TV?", itu akan dibahas di artikel yang lain. 

Salam misteri, 

Mr.X

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun