Disajikan dengan Sambal Lombok Ijo -yang sayangnya tidak habis saya cecap, karena saya masih belum berani bermain-main dengan sambal pasca radang tenggorokan beberapa waktu lalu- melengkapi godaan yang disajikan oleh Ayam Goreng Lengkuas ala GM Lounge ini. Gurih sekali.
Tanpa sadar, sudah dua porsi nasi putih sudah tandas ke dalam mulut saya, untuk menemani saya menghadapi tantangan GM Lounge untuk menyikat habis Ayam Goreng Lengkuas ini. Saat meminta tambahan nasi putih pada karyawan GM Lounge, saya harus berhadap-hadapan dengan dua Kompasianer lainnya, yaitu Mak Vera dan Dimas, yang sama-sama meminta tambahan nasi putih untuk menemani menu mereka masing-masing. Drama lagi dech.
Melengkapi menu Ayam Goreng Lengkuas, telah tersaji di hadapan saya sebuah bejana kaca mungil berbentuk vas bunga, yang berisikan cairan berwarna hitam pekat beraroma wangi. Yang adalah Kopi V60. Kopi hitam ini merupakan jenis kopi Sumatra Karo varietas Arabica yang diproses secara mannual brew, menghasilkan aroma yang lembut namun tetap kuat, namun tanpa ampas sama sekali di dasar bejana kaca tersebut.
Dan setelah kami -para Kompasianer Jogja- mengobrak-abrik menu kami masing-masing, dan juga mengabadikan moment kebersamaan kami melalui tangkapan kamera -sebuah agenda wajib bagi kami-, kami pun berpamitan kepada mas Adit dan seluruh karyawan GM Lounge. Sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya hari itu. Mengingat karakter saya yang begitu hiperbolis, lebay, dan too much drama, harus menghadapi sekaligus dua menu yang sangat sederhana -sederhana dalam tampilan namun sangat kaya akan rasa-. Memang, dalam kehidupan kita sebagai manusia, segala sesuatu itu idealnya harus seimbang dan berimbang. Dan hari itu saya berhasil merasakan keseimbangan itu, keseimbangan ala GM Lounge yang disajikan lewat Ayam Goreng Lengkuas dan kopi hitam V60. Perfecto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H