Kamar mandi KA baik yang ekonomi sampai eksekutif yang dibandrol dengan harga di atas Rp. 335.000,00 tetap saja berbau pesing, WC-nya jongkok dengan penampilan jorok dan minim perawatan, tissue sering habis, dan yang paling memprihatinkan adalah air flush yang kurang sebanding dengan jumlah penumpang. Bisa bayangkan kalau kita naik kereta dan tiba-tiba kebelet BAB...duuuhhh!! Membayangkannya saja sudah pusing!! Padahal di setiap gerbong sudah dilengkapi dengan kamar mandi ... tapi tetap saja rasanya kurang manusiawi penampilan kamar mandi di KA.
Yang kurang lagi adalah gerbong musholla. Dari jaman dahulu hingga sekarang, gerbong khusus untuk sholat tidak pernah disediakan, sehingga penumpang haruslah sholat di tempat duduknya masing-masing. Hal tentang kenyamanan beribadah ini haruslah mendapat perhatian dari PT KAI.
Yang menurut saya juga cukup memprihatinkan adalah keadaan stasiun Gambir yang diklaim sebagai stasiun terbesar se-Indonesia yang menyediakan tempat komersil yang cukup banyak untuk disewakan namun kurang menaruh perhatian terhadap keadaan mushollanya.
Rasanya tidak sebanding dengan kemegahan Gambir. Padahal mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim yang membutuhkan tempat beribadah yang layak.
Bagaimanapun juga dengan segala kekurangan dan juga kelebihannya...KA adalah moda transportasi umum yang benar-benar bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Semoga ke arah depannya PT KAI dapat terus berbenah dan memperbaiki kualitas KA sehingga menjadi transportasi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H