Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Jitu Menghadapi Masalah

25 Oktober 2024   05:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya menghadiri sebuah diskusi dengan tema "Eksis Sampai Pensiun? Yuk Bahas Masa Depan Perusahaan!". Tentu ini bukan diskusi yang biasa-biasa saja, terdengar seperti ada masalah yang mengancam keberlangsungan nasib banyak orang dan perusahaan tempat mereka bekerja.

Diskusi ini terlahir dari kegelisahan para pekerja mengenai kondisi bisnis yang dialami perusahaan. Banyak faktor yang membuat bisnis perusahaan tidak bisa tumbuh berkembang sepesat tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu membuat para pekerja khawatir apakah perusahaan masih akan berdiri dan beroperasi hingga saat mereka pensiun, ataukah sebaliknya.

Alih-alih berdiam diri dan pasrah atas kondisi yang ada, para pekerja melalui Serikat Pekerja mengadakan diskusi dengan mengundang Direksi Perusahaan beserta jajaran pejabatnya guna mengetahui situasi sesungguhnya. Melalui diskusi ini para pekerja berharap mereka tahu bahwa perusahaan masih akan tetap beroperasi dalam jangka waktu lama dan siap berkontribusi aktif dalam proses tumbuh dan berkembangnya.

Ada pelajaran yang bisa dipetik dari timbulnya diskusi antara pekerja dengan jajaran manajemen perusahaannya tersebut. Salah satu yang utama adalah kebijaksanaan dalam menghadapi masalah. Kita tahu manusia tidak akan pernah lepas dari masalah. Meskipun kita menghindar dan berlari menjauh, masalah tetap saja akan datang dan menghampiri. Masalah tidak akan selesai dengan berlari, namun justru harus dihadapi.

Pelajari Masalahnya

Seringkali pikiran kita tidak bisa mengenali dengan baik masalah yang sedang timbul. Kegagalan ini akan menyebabkan seolah-olah suatu masalah sangatlah rumit dan sukar untuk dipecahkan. Ketika hal tersebut sudah begitu dalam masuk ke dalam alam pikiran, maka akan sangat membuat stress dan ketidaktenangan dalam hidup.

Untuk itu diperlukan pikiran dan hati yang tenang ketika suatu masalah muncul dalam hidup ini. Dengan hati dan pikiran yang jernih, kita akan dengan mudah memahami masalah yang muncul. Terkadang masalah yang menurut orang lain sangat pelik, dengan ketenangan kita bisa melihat dari sudut pandang yang lebih tinggi (helicopter view) sehingga bisa memetakan dengan jelas masalah yang sedang dihadapi.

Bagaimana mungkin suatu masalah dapat kita selesaikan jika esensi dari masalahnya sendiri tidak diketahui. Sama seperti dokter, bagaimana mungkin dia bisa memberikan obat yang tepat jika tidak mengetahui sakit yang diderita pasiennya.

Pelajari dengan baik, dan seksama akar penyebab dari masalahnya tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam hadirnya masalah turut pula menjadi perhatian dan bagian dari pemetaan masalah secara keseluruhan. Biasakan berpikir sederhana, jangan rumit ketika sedang menganalisa suatu masalah. Kalau sedari awal sudah berpikir rumit, maka ketemunya hanya kepelikan belaka. Kesederhanaan dalam pola pikir, menjaga kita tetap tenang dan bisa mengenali masalah dengan baik serumit apapun kata orang masalahnya.

Temukan Solusi dan Jalankan

Ketika kita sudah mengetahui akar dari masalah yang terjadi dan pihak-pihak yang terlibat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan solusi yang harus diambil. Banyak cara dan metode pemecahan masalah yang sudah diajarkan di ruang-ruang kelas. Silahkan ambil salah satu metode yang kita yakini kemujarabannya.

Tanpa belajar di ruang-ruang kelas pun sebenarnya tiap orang secara naluriah mempunyai cara tersendiri untuk memecahkan masalah. Kita hanya perlu memahami dengan baik suatu masalah sehingga tidak salah obat. Hal ini mengingat daya adaptasi yang dimiliki oleh setiap orang, meskipun ada yang daya adaptasinya tinggi dan adapula yang rendah.

Setelah menemukan jalan atau solusi masalah yang dihadapi, silahkan kemudian membuat perencanaan langkah-langkah penyelesaian. Benjamin Franklin mengatakan, "If you fail to plan, you are planning to fail". Kurang lebih artinya bila kita gagal dalam merencanakan sesuatu, maka sebenarnya kita telah merencanakan kegagalan.

Setelah selesai dengan perencanaan, maka selanjutnya segera eksekusi, jangan menunda-nunda. Selalu monitor eksekusi pelaksanaannya dan buatlah segera antisipasinya apabila ada gangguan ataupun ketidaklancaran.

Doa

Memahami masalah sudah dilakukan. Membuat solusi dan perencanaan langkah-langkah penyelesaian masalah sudah dilakukan. Eksekusi atas solusi penyelesaian masalah juga sudah dilakukan. Maka hal terakhir yang harus kita lakukan adalah berdoa.

Sebagus dan sesempurna apapun solusi dan usaha yang kita jalankan, tetap saja ada 1% yang menentukan segalanya yaitu restu dari Tuhan semesta alam. Tanpa ijin Gusti Allah, suatu masalah tidak akan pernah bisa kita tundukkan.

Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

"Doa akan memberikan manfaat terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Maka hendaklah kalian semua berdoa, wahai hamba-hamba Allah." (HR. Al-Hakim)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,

"Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa. Tidak ada yang bisa menambah usia kecuali kebajikan. Sungguh, seseorang benar-benar akan terhalang dari rezekinya karena doa yang telah ia kerjakan." (HR. Al-Mustadrak, 1:493)


Dalam setiap langkah hidup, pastikan kita tidak lepas dari doa. Janganlah kesombongan menguasai sehingga kita malas berdoa. Dalam doa ada kerendahan hati dan kecilnya seorang hamba di hadapan Sang Pencipta sehingga harus meminta bantuan untuk menyelesaikan masalahnya. Di situlah sebenarnya solusi masalah berada.

Ingatlah hadits berikut ini,

"Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah juga menurunkan obatnya." (HR. Bukhari, no. 5354)


Jadi setiap masalah yang diturunkan oleh Allah SWT pada manusia pasti ada obat atau solusinya. Manusia hanya perlu sedikit untuk berpikir memahami masalah, menemukan solusi dan menjalankannya hingga akhirnya memasrahkan hasilnya melalui doa kepada  Illahi Robbi.

MRR, Bdg -- 25/10/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun