Allah SWT juga berfirman,
"Adapun manusia apabila Rabb-nya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, dia akan berkata, 'Rabb-ku telah memuliakanku.' Adapun apabila Rabb-nya mengujinya lalu membatasi rezekinya, dia berkata, 'Rabb-ku menghinakanku.' Sekali-kali tidak (demikian)." (QS al-Fajr: 15---17)
Jadi manusia saat diberikan kesenangan akan beranggapan bahwa Tuhannya sedang memuliakannya. Padahal sebenarnya hal itu adalah sebuah ujian seperti dinyatakan dalam Surat Al Anbiya ayat 35. Kondisi inilah yang menerangkan banyaknya kegagalan manusia ketika mendapat ujian kebaikan atau kesenangan dibandingkan saat menghadapi ujian keburukan.
Dalam menghadapi ujian kebaikan, manusia harus mengedepankan rasa syukur, sehingga menyadari jika nikmat dan kesenangan yang diterimanya semata-mata adalah titipan Allah SWT. Melalui rasa syukur manusia akan terus mengingat Allah SWT dengan segala nikmat dan kebaikannya. Rasa syukur menghindarkan seorang manusia dari kesombongan dan tetap mendekatnya pada Allah SWT ketika ujian kebaikan datang menghampirinya. Ini adalah kunci menhadapi ujian kebaikan.
MRR, Jkt-12/09/2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI