Menjaga Silaturahmi
Ciri kedua dari kesalehan sosial adalah menjaga silaturahmi. Bagaimana mungkin orang bisa bermanfaat bagi orang lain jika hubungan dengan orang lain buruk? Jikalau hubungan dengan orang lain buruk, jangankan mendengarkan apa yang kita sampaikan, bertatap muka ataupun bertemu saja orang sudah malas.
Maka agar ilmu kita, perbuatan kita bisa dirasakan oleh orang lain maka perlu bagi kita menjaga silaturahmi, kenal dengan orang lain.
Orang yang kenal dengan banyak orang, selalu menjaga silaturahmi, akan lebih mudah mempengaruhi orang, menasehati, mengajak kepada kebaikan dan kebenaran.Â
Bayangkan jika seorang nabi atau ulama itu orang yang sombong, tidak ramah atau suka bermusuhan dengan orang lain. Tentu tidak ada seorangpun yang akan mendengarkan dan mengikuti ajaran mereka.
Maka menjadi penting bagi seorang manusia menjalin dan menjaga silaturahmi dengan sesamanya. Silaturahmi akan menghilangkan salah paham, permusuhan dan mempererat kerjasama juga persaudaraan.Â
Bangsa ini akan maju ketika semua komponennya bisa bahu membahu, saling mengingatkan, dan bergotong royong menjalankan pembangunan secara menyeluruh di segala aspek. Hal itu butuh persatuan, persaudaraan yang pondasi dasarnya adalah silaturahmi.
Ingatlah pentingnya silaturahmi agar kita bisa menghadirkan kesalehan sosial yang bermanfaat bagi segenap manusia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)
MRR, Bks-17/06/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H