Bagi saya petani adalah penyokong utama ketahanan dan kedaulatan pangan suatu negara. Kedaulatan pangan ini menentukan kekuatan dan kedaulatan suatu negara.
Negara kita bisa saja diembargo oleh seluruh bangsa di dunia, tidak bisa berpergian keluar negeri, tidak ada pasokan minyak bumi dan berbagai barang impor lainnya.Â
Namun kalau kedaulatan pangan kita bagus, maka selama perut seluruh rakyat terjaga, negara ini bisa bertahan dan kuat menghadapi embargo tersebut dan berdaulat sebagai bangsa.
Petani, menjadi satu profesi yang sangat menentukan kedaulatan pangan di negara kita. Sudah seyogyanya pemerintah memberi perhatian serius terhadap kesejahteraan para petani dan penyaluran produk pertanian.
Pertanian yang berkembang dan nilai produk hasil pertanian yang menggembirakan bagi petani menjadi kunci. Kalau ini terjadi maka angka urbanisasi akan sangat jauh berkurang.Â
Anak-anak muda di daerah akan berbondong-bondong menjadi petani tanpa merasa gengsi sehingga tidak perlu pergi ke kota mencari kerja. Kalau menjadi petani tidak menghasilkan uang yang banyak, maka jangan harap orang akan mau menjadi petani kecuali sangat terpaksa karena tidak ada pilihan lain. Sudah lebih capai, hasil tidak seimbang dengan tenaga, buat apa?
Menjadi kewajiban pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memperbaiki infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi, jalan-jalan, penyediaan sarana dan prasarana produksi seperti pupuk, bibit dan lain-lain.Â
Namun lebih penting dari itu, adalah bantuan pemerintah terutama daerah untuk membuka pasar bagi produk-produk para petani agar dihargai dengan sangat layak.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ketika hasil pertanian membumbung tinggi harganya, maka para petani tidak pernah ikut menikmati keuntungan ini. Hanya para tengkulak, dan pedagang yang menikmati atas kondisi tersebut. Ketidakadilan ini begitu menyesakkan dada para petani.
Banyak cara agar hilirisasi produk pertanian berjalan dengan baik dan memberikan nilai tambah yang banyak bagi petani. Kesinambungan kegiatan pertanian akan tergantung sisi hilirnya, dan memberikan manfaat yang banyak di sisi hulu (petani).Â
Misalnya ketika petani menanam cabai, namun saat panen harganya anjlok dan menjadi rugi maka mereka akan trauma lagi menanam cabai.Â