Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sajadah Miring dan Refleksi atas Kebiasaan

3 Juni 2019   18:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   08:50 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya ingin menunjukkan betapa kebiasaan itu sangat berpengaruh pada aktivitas kita sehari-hari. Untung kebiasaan menyerongkan diri saat menghadap kiblat adalah dalam konteks ibadah sholat, aktivitas yang mulia dan dengan tujuan baik. Coba bayangkan kita punya kebiasaan buruk seperti berkata-kata kotor. Pada saat terjatuh atau mendapatkan kejadian yang tidak diharapkan, secara refleks orang tersebut mungkin akan mengeluarkan seluruh isi kebun binatang.

Bahkan dulu saya pernah diceritakan bahwa ada orang yang semasa hidupnya punya kebiasaan buruk berkata-kata kotor, pada saat dia koma atau tidak sadar di ruang perawatan rumah sakit maka yang terucap dari mulutnya bukanlah asma Allah atau istighfar, namun justru kata-kata kotor yang biasa dia ucapkan.

Baca juga: Musala Kami Bukan Salah Kiblat, tapi...

Namun coba kita punya banyak kebiasaan baik, seperti selalu bersyukur baik dalam suka, duka, senang, maupun susah. Apapun keadaannya hati tetap tenang, dan tidak ada yang membuat kita menjalani hidup dengan segala keterbatasannya dengan rasa iri, dengki, maupun was-was. Kebiasaan baik akan sangat berbeda memengaruhi hidup daripada kebiasaan buruk.

Begitu dalam kebiasaan yang kita jalani akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan. Kebiasaan-kebiasaan ini akan mengendap dan secara refleks akan dijalankan oleh kita dari alam bawah sadar. Tentu jangan sampai kita akan mengakhiri kehidupan di dunia pada saat sedang menjalani kebiasaan buruk.

Maka perbanyaklah kebiasaan-kebiasaan baik dan tinggalkanlah yang buruk-buruk sehingga saat malaikat maut datang, kita menyambutnya dalam keadaan baik.
"Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya" (HR Muslim no 2878)

MRR, Pbg-03/06/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun