Tuhan, karena Engkau maha Esa, hanya satu dalam alam semesta ini maka sekali-kali aku tumpahkan unek-unekku. Kalau Engkau banyak mungkin aku harus menggilir agar dapat bercerita juga dengan teman-temanmu. Namun karena ke-esaanMu maka memudahkan diriku untuk tidak bercerita pada selain Engkau.
Mau bercerita pada manusia kok sepertinya percuma, tak ada apa-apanya bila dibandingkan Engkau Tuhan. Engkau yang menciptakan mereka, bagaiman mungkin aku menyandarkan diriku pada sesama manusia. Mereka juga kadang bingung, kadang tidak mengerti apa yang harus dilakukan, sama seperti aku saat tersesat.
Tuhan, kalau Engkau sudi melihat, maka namaMu tidak pernah luput disebut oleh orang-orang baik itu di surau, musholla, masjid maupun tempat-tempat lainnya.Â
Orang-orang di negeri kami masih juga mengimani Engkau, melalui risalah yang dibawa oleh nabiMu. Asmamu selalu terucap dari mulut orang-orang, tidak peduli apakah mereka kategori soleh, mendekati soleh atau pura-pura soleh.Â
Bisa kupastikan namaMu masih cetar membahana di negeri kami. Dalam solat-solat kami, dalam ibadah-ibadah kami, dalam tarikan nafas dan jalan kami selalu namamu menggema.
Namun Tuhan, mengapa kedamaian dan kemakmuran belum juga Engkau turunkan ke negeri kami. Bukankah katanya Engkau maha pemurah. Bahkan Engkau suruh orang-orang untuk meminta pada-Mu. Engkau pernah berkata "Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian".Â
Namun hingga kini permintaan kami dalam doa-doa rakyat belum Engkau wujudkan. Malahan yang terjadi hanya gara-gara persoalan sepele dengan mudahnya kami bertengkar, saling caci dan hujat.Â
Konflik antar penyembahMu justru meningkat tajam akhir-akhir ini, padahal kami sama-sama berdoa dan berserah padaMu. Apakah memang ini jalan yang Engkau tentukan untuk mengabulkan doa kami menjadikan bangsa kami menjadi bangsa yang maju, makmur dan penuh keadilan.
Ah Tuhan, Engkau membuatku bingung. Tampaknya aku berjarak sangat jauh darimu hingga tak paham akan diriMu. Aku hanya sebatas kenal namamu, dan hanya sedikit sifat tentangMu.Â
Pun demikian, dengan bekal sekedarnya itu, kadang aku merasa paling tahu, paling alim dan terkadang menganggap orang lain tidak tahu apa-apa. Aku yakin kejadian ini juga tak lepas dari keputusanMu juga kan Tuhan. Bukannya semua kejadian di alam semesta ini sudah Engkau tuliskan di Lauhul Mahfudz?
Kadang aku bertanya, kalau semuanya sudah Engkau tuliskan dan tentukan di Lauhul Mahfudz terus buat apa aku ada di dunia ini. Aku tidak perlu berlaku apa-apa pasti segala sesuatunya akan terjadi juga kan.Â