Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penglaris di Suatu Pagi

1 Maret 2019   20:20 Diperbarui: 1 Maret 2019   20:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penglaris, sebuah kata yang berulangkali diucapkan oleh si penjual sepatu. Kata penglaris juga seringkali saya dengar dari banyak pedagang ketika saya sedang menawar atau membeli dagangan mereka. 

Biasanya istilah penglaris merujuk pada terjadinya transaksi atau penjualan pertama suatu barang oleh seorang pedagang pada pembelinya. Biasanya para pedagang meyakini bahwa penglaris akan memudahkan mereka setelahnya untuk menjual barang dagangannya pada hari itu. Istilah kata penglaris dianggap sebagai pembuka pintu rezeki pedagang pada hari tersebut.

Oleh karenanya saat saya beberapa kali membeli barang di berbagai toko di pagi hari, biasanya tawar menawar dengan si penjual tidak terlalu alot, karena faktor penglaris apalagi kebetulan saat kita menjadi orang pertama yang akan membeli barang dagangan mereka. Bagi para pedagang untung sedikit  atau balik modal saja sudah cukup sebagai penglaris. 

Berbeda dengan saat siang hari ketika sudah terjadi beberapa transaksi jual beli, pasti tawar menawar menjadi lebih alot. Maka saya sarankan kalau mau membeli barang di pasar atau toko (non supermarket) datanglah pagi-pagi sebelum pembeli lainnya datang.

Saya meyakini bahwa penglaris bukan merupakan suatu hal yang mistik atau tahayul untuk suksesnya perdagangan pada hari itu. Saat pertama kali ada transaksi pada hari itu, maka akan memberikan dorongan semangat dan mood yang baik pada pedagang dalam menjual barang dagangannya. 

Berbeda halnya saat tidak ada sebuah barangpun yang sampai tengah hari berhasil dijual, sedikit banyak psikologis dan mood seorang pedagang menjadi buruk, semangat menjadi loyo pada hari itu. Memang semestinya dalam kondisi apapun seorang pedagang harus bisa menjaga semangat dan moodnya agar tetap dapat melayani pembeli dengan pelayanan terbaik.

Rezeki tidak akan pernah tertukar, dan telah dijamin oleh Allah. Ikhtiar dalam bekerja adalah bagian dari menjemput rezeki. Maka anggaplah penglaris sebagai bagian dari strategi untuk menjemput rezeki bagi seorang pedagang, tidak lebih. Karena ketika penglaris dianggap sebagai syarat kesuksesan yang harus dipenuhi seorang penjual pada hari itu, maka konteks penglaris sudah melenceng. Jadikan penglaris sebagai penyemangat, bukan dihubung-hubungkan dengan nasib baik atau buruk yang malah berbahaya bagi keimanan kita. Ingatlah firman Allah,

"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya." (QS. Al Isra': 30)


MRR, Bks-01/02/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun