Mohon tunggu...
M Rohim
M Rohim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Hiduplah seperti ikan didalam aqurarium

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebuah Perjuangan

29 Mei 2022   23:09 Diperbarui: 29 Mei 2022   23:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEBUAH PERJUANGAN

Hai teman-teman , apakah kabar semua!, semoga kita semua selalu diberikan kemudahan didalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Pada artikel kali ini, saya ingin menjelaskan Kembali semua hal yang pernah saya lalui selama saya menjalani perkuliahan di kampus. Selama saya menjalani perkuliahan selama 1 semester banyak sekali saya mendapat kan ilmu-ilmu yang baru, baik itu berupa materi maupun berupa pengalaman. Ilmu tersebut saya dapatkan dari kegiatan perkuliahan yang ada di kampus, yaitu kegiatan pembelajaran mata kuliah di jurusan saya. 

Saya ingin membagikan pengalaman saya selama mengikuti pembelajaran pada mata kuliah Kewarganegaraan yang di bombing oleh dosen saya yang bernama Pak Edi Purwanto, beliau adalah dosen pengampu matakuliah kewarganegaraan saya selama satu semester di kelas perbankan syariah A, selama diajar oleh beliau yang memiliki kepribadian yang asyik dalam pembelajaran, sangat baik wataknya, dan sangat terbuka dengan anak didiknya yaitu kami para mahasiswa, sehingga kami semua sangat merasa Bahagia atau betah selama jam pembelajaran beliau. 

Di dalam pembelajaran mata kuliah beliau, beliau sangat menekankan para anak didiknya yaitu para mahasiswa untuk berfikiran luas, kritis, serta pmemperbanyak untuk menambah wawasan keilmuan yang tidak hanya mencakup didalam lingkup kampus, akan tetapi harus juga memiliki wawasan pengetahuan diluar kampus. Hal menarik yang sangat rasakan ketika belajar dengan beliau yaitu beliau dalam mengajarkan sangatlah asyik, dikarenakan beliau sangat terbuka dengan kami seperti ketika dalam zoom beliau tidak hanya memberikan materi-materi akan tetapi juga menyapa, atau berinteraksi dengan para mahasiswa sesuai dengan karakter anak muda, sehingga dalam pembelajaran kelas beliau itu menjadi sangat hidup. 

Beliau itu orang sangat banyak memiliki wawasan di berbagai bidang, tidak hanya sekedar mengajar di kampus, akan tetapi juga seorang aktivis yang sering menjadi narasumber di seminar-seminar nasional, sehingga beliau sangat banyak ruang lingkup pembelajaran maupun wawasan pengetahuan dan pengalaman. 

Oleh karena itu beliau sangat menekankan kepada para mahasiswa untuk mencari wawasan di berbagai bidang melalui berbagai cara, seperti ikut seminar, sering berinteraksi dengan orang pintar, dan lain-lain. Pada mata kuliah kewarganegaraan yang dibimbing oleh beliau, saya dan teman-teman dalam setiap mingguan melakukan wawancara untuk menggali sebuah informasi  baru, serta membuat kami semua menjadi bisa untuk menghasilkan sebuah karya baru berupa artikel yang berisikan hasil yang telah kami dapatkan dari wawancara dengan para narassumber setiap materinya, sehingga saya memiliki sebuah pengalaman baru dan ilmu baru yang dapat mengembangkan diri saya untuk menjadi mahasiswa yang produktivitas dan berkualitas. 

Disetiap minggunya saya dan teman saya mendapatkan sebuah tema materi yang akan menjadi tugas kami dalam membuat artikel dari sebuah wawancara dari para narasumber. Para narasumber tersebut meliputi teman, orang tua, para tokoh agama, para pemimpin Lembaga pemerintahan, dan lain-lain. 

Dari para narasumber tersebut kami semua mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sangat berguna bagi kami didalam mengembangkan potensi yang pada diri kami, berupa cara menyelesaikan masalah, melatih public speaking, saling bekerja sama. Pengalaman saya yang merupakan kenangan atau merupakan pengalaman baru yang belum tentu saya dapatkan di matakuliah lainnya, yaitu ketika saya dan teman saya mendapatkan materi wawancara berupa mewancarai para pemimpin agama lainnya, 

Disini saya dan teman-teman saya sangat bingung sekali, dikarenakan inilah pertama kali bagi kami semua khususnya diri saya, untuk berinteraksi kepada masyarakat selain agama Islam. Saya merasa terbebani didalam hal ini, akan tetapi dengan tekad dan tujuan untuk menyelesaikan tugas yang berupa tantangan bagi saya untuk siap membuka diri terhadap dunia luar, maka saya dan teman-teman memulai ekspedisi untuk menemui para pemimpin agama lainnya ditempat agama nya masing-masing, 

saya dan teman-teman biasanya mengerjakan tugas wawancara di hari libur yaitu sabtu dan ahad dikarenakan jadwal kuliah libur dan waktu nya luang, disini saya dan teman-teman saya menggunakan kendaraan mobil grab untuk ke tempat lokasi wawancara, didalam ekspedisi ini saya sangat banyak sekali merasakan pengalaman baru baik itu rasa Bahagia, sedih, kecewa, dan lainnya, 

salah satu nya ketika saya dan teman-teman saya sudah banyak berkorban waktu untuk pergi nya pagi" dan telah menghabiskan uang untuk bayar grab, akan tetapi pemimpin agama nya sedang tidak berada di tempat ibadahnya. 

Disini kami sedikit sedih dan kecewa karena usaha kami tidak membuahkan hasil, tetapi kami tidak menyerah kami terus mencari tempat ibadah yang kemungkinan pemimpin agama nya ada di tempat ibadah. Setelah pengorbanan yang banyak kami semua dapat bertemu dengan seorang pastor dari agama Kristen katolik di tempat ibadahnya yaitu gereja, disini saya dan teman-teman saya merasa Bahagia karena pengorbanan sudah membuahkan hasil, pada saat itu saya dan teman-teman diajak ke sebuah ruangan oleh pemimpin ibadah yaitu pastor, untuk duduk bersama untuk berdiskusi tentang tema wawancara kami, 

saya sedikit ragu untuk bertanya dikarenakan takut kalau pertanyaan saya salah atau dapat menyinggung yang akan menimbulkan permasalahan, oleh karena itu saya berinisiatif untuk menanyakan hal-hal ringan, akan tetapi bapaknya sangat baik, dan terbuka terhadap kami dan memaklumi pertanyaan kami jika ada kesalahan, beliau sangat asyik dan terbuka sehingga kami tidak merasa tegang dan lebih relak didalam menanyakan persoalan, disini saya dan teman-teman saya mendapatkan banyak sekali ilmu tentang wawasan toleransi beragama dari bapaknya. 

Setelah selesai wawancara kami semua izin untuk pulang dan izin untuk kepada bapaknya bahwa hasil dari wawancara akan kami masukin didalam penulisan artikel kami. Dari segala macam pengalaman wawancara tersebut menjadi diri saya mengerti suatu hal, yaitu carilah wawasan sebanyak mungkin shingga diri ini tidak mudah untuk menyalahkan orang lain. Cukup sekian artikel ini saya tulis yang berisikan pengalaman saya belajar selama 1 semester dalam matakuliah kewarganegaraan, lebih dan kurang saya mohon maaf, selanjutkan saya mengucapkan ribuan terima kasih terhadap pembaca yang budiman yang telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel saya. Saya ucapkan terima kasih banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun