Bondowoso, 18 Juli 2024 -- Dalam upaya pengembangan UMKM desa Taman kelompok KKN Persemakmuran Posko 4 melakukan program kerja berupa kunjungan, dan digitalisasi marketing UMKM Tempe Bintang Mas oleh bidang ekonomi. Bidang ekonomi yang terdiri dari empat anggota yakni Mochammad Rofiq Hariyanto, Rofi Suliyana, dan Ummul Falahah.
UMKM Tempe Bintang Mas, yang berlokasi di Dusun Congkrong Timur, Desa Taman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, terus berupaya mengembangkan usahanya di tengah persaingan dan tantangan yang ada. Sejak didirikan pada tahun 2010, UMKM yang dipimpin oleh Pak Samsul ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam mempertahankan kualitas dan inovasi produk. Dalam hal ini  KKNP Waskita Karsa membantu melakukan digitalisasi usaha UMKM Tempe Bintang Mas berupa pembuatan video promosi, pendaftaran tempat usaha di Google Maps, dan membantu mendesain ulang kemasan produk.
Â
Sejak awal berdirinya, UMKM Tempe Bintang Mas telah berkembang dari usaha kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas. Saat ini, usaha ini mempekerjakan empat orang dan mampu menghasilkan pendapatan Rp2.000.000 per produksi. Sang pemilik berpengalaman kerja di pabrik tempe selama tiga tahun di produksi dan tujuh tahun di pemasaran, Pak Samsul berhasil membawa UMKM Tempe Bintang Mas mendapatkan izin usaha dari DISPERINDAG Bondowoso serta sertifikasi halal.
Bondowoso, 18 Juli 2024 -- Dalam upaya pengembangan UMKM desa Taman kelompok KKN Persemakmuran Posko 4 melakukan program kerja berupa kunjungan, dan digitalisasi marketing UMKM Tempe Bintang Mas oleh bidang ekonomi. Bidang ekonomi yang terdiri dari empat anggota yakni Mochammad Rofiq Hariyanto, Rofi Suliyana, dan Ummul Falahah.
UMKM Tempe Bintang Mas, yang berlokasi di Dusun Congkrong Timur, Desa Taman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, terus berupaya mengembangkan usahanya di tengah persaingan dan tantangan yang ada. Sejak didirikan pada tahun 2010, UMKM yang dipimpin oleh Pak Samsul ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam mempertahankan kualitas dan inovasi produk. Dalam hal ini  KKNP Waskita Karsa membantu melakukan digitalisasi usaha UMKM Tempe Bintang Mas berupa pembuatan video promosi, pendaftaran tempat usaha di Google Maps, dan membantu mendesain ulang kemasan produk.
Â
Sejak awal berdirinya, UMKM Tempe Bintang Mas telah berkembang dari usaha kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas. Saat ini, usaha ini mempekerjakan empat orang dan mampu menghasilkan pendapatan Rp2.000.000 per produksi. Sang pemilik berpengalaman kerja di pabrik tempe selama tiga tahun di produksi dan tujuh tahun di pemasaran, Pak Samsul berhasil membawa UMKM Tempe Bintang Mas mendapatkan izin usaha dari DISPERINDAG Bondowoso serta sertifikasi halal.
UMKM Tempe Bintang Mas dikenal dengan kualitas produknya yang tinggi, yang dihasilkan melalui proses produksi yang terstandar. Proses pembuatan tempe dimulai dengan merebus kedelai impor, kemudian merendamnya dengan air panas selama tiga jam. Setelah direndam, kedelai digiling dan dicuci bersih agar tidak ada kulit yang tersisa, lalu didiamkan selama 24 jam. Kedelai kemudian direbus kembali hingga matang, didinginkan, dan ditaburi ragi sebelum dikemas dan siap untuk dipasarkan.
Salah satu upaya pengelolaan limbah yang dilakukan oleh UMKM Tempe Bintang Mas adalah dengan memanfaatkan potensi limbah sebagai bahan tambahan produk atau untuk keperluan lain yang bermanfaat. Selain itu, rencana untuk meningkatkan kebersihan produksi dan memperbaiki desain produk juga sedang dipertimbangkan.
Pak Samsul, sebagai pemilik, terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas produk tempe yang dihasilkan. Dengan mempertahankan standar kesehatan dan terus berinovasi, diharapkan UMKM Tempe Bintang Mas dapat lebih berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
UMKM Tempe Bintang Mas berinovasi untuk menjaga daya saing dan pengolahan limbah yang dihasilkan pasca produksi, salah satunya adalah pemanfaatan ampas kulit dan sisa air rebusan kedelai yang digunakan sebagai bahan pakan ternak yang diberikan ke peternak di sekitar desa.
UMKM Tempe Bintang Mas merupakan contoh nyata bagaimana usaha kecil dapat berkembang dengan komitmen pada kualitas dan inovasi. Dengan terus melakukan upaya pengembangan, UMKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu ikon produk tempe berkualitas dari Bondowoso yang mampu bersaing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H