Mohon tunggu...
M Rizky Sulaiman
M Rizky Sulaiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa S1 di Universitas Negeri Jakarta

Hobi saya games lalu berolahraga dan mengeksplore banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sepenting Itu BLT?

31 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 1 April 2024   22:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BLT merupakan salah satu program pemerintah yang mana pemerintah memberikan bantuan finansial secara langsung kepada individu atau keluarga yang memenuhi kriteria tertentu, dan sudah di pilih secara benar dan valid. Contoh nya seperti masyarakat yang tingkat penghasilannya rendah. 

Program ini dianggap memiliki potensi besar untuk mengurangi kemiskinan secara langsung dan memberikan akses langsung secara finansial kepada keluarga yang membutuhkan. Namun, apakah BLT seharusnya menjadi prioritas dalam jaringan sosial suatu negara? Haruskah BLT (Bantuan Langsung Tunai) menjadi prioritas di jejaring sosial kita? Pertanyaan ini mengundang refleksi mendalam mengenai peran Negara dalam memajukan keadilan sosial dan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi masyarakat. 

Bagi sebagian pihak, BLT dipandang sebagai solusi cepat untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Namun, apakah pendekatan ini benar-benar efektif dalam jangka panjang? Perspektif penyuluhan partisipatif menawarkan kerangka kerja yang kaya untuk menganalisis pertanyaan ini.

Bantuan langsung tunai (BLT) telah menjadi topik yang semakin penting dalam lanskap pembangunan ekonomi dan sosial di banyak negara, terutama di negara-negara berkembang. Pendekatan penjangkauan partisipatif mampu menawarkan perspektif menarik untuk memahami apakah BLT harus diprioritaskan. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi seberapa pentingnya BLT sebagai prioritas di jejaring sosial kita, dengan menggunakan perspektif penyuluhan partisipatif sebagai kerangka analisis.

Pendekatan partisipatif dalam konteks BLT mampu memberikan beberapa keuntungan yang signifikan. Pertama, dengan terlibatnya masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat memastikan bahwa program BLT dibuat untuk mencerminkan kebutuhan nyata dan aspirasi lokal. 

Misalnya, masyarakat  memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dinamika kemiskinan di wilayah mereka, yang mana hal itu bisa membantu dalam menentukan siapa yang seharusnya memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan. Dengan demikian, program BLT yang didasarkan pada penyuluhan partisipatif memiliki potensi lebih besar untuk berhasil dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan.

Selain itu, penyuluhan partisipatif mampu untuk meningkatkan penerimaan dan partisipasi dalam program BLT. Ketika masyarakat sudah merasa memiliki peran penting  dalam proses pengambilan keputusan, maka mereka akan cenderung mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program yang dilaksanakan. 

Hal ini dapat mengurangi stigma sosial yang terkait dengan penerimaan kesejahteraan dan meningkatkan efektivitas program BLT secara keseluruhan. 

Pertama-tama, kita perlu mempertimbangkan efektivitas BLT dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan. Meskipun BLT dapat memberikan bantuan keuangan yang signifikan kepada individu atau keluarga yang membutuhkan, namun seringkali hal ini tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Dukungan keuangan yang diberikan mungkin bersifat jangka pendek dan mungkin tidak mendorong perubahan struktural yang diperlukan untuk mengatasi akar penyebab kemiskinan.

Namun apakah BLT hanya sekedar bentuk bantuan wajib atau benar-benar memungkinkan untuk bisa menghidupkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun