Mohon tunggu...
mrizkyramadhani
mrizkyramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Rizky Ramadhani, saya adalah mahasiswa dari Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merokok dapat Berpengaruh pada Kondisi Psikologis Kita? Yuk Simak!

26 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   17:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi pembakaran rokok (Sumber:https://images.app.goo.gl/cjPX2GnzZ8TBKnTH7)

Tidur yang tidak berkualitas juga dapat memperburuk kondisi fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, yang semakin memperburuk perasaan cemas dan depresi. Dengan kata lain kebiasaan merokok tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan yang berhubungan langsung dengan kondisi mental dan emosional.

5. Perasaan Tidak Berdaya dan Kehilangan Kontrol

Perokok sering kali merasa bahwa mereka tidak dapat mengendalikan perasaan mereka, bahkan jika mereka ingin berhenti. Perasaan ini bisa sangat mengganggu dan memperburuk rasa cemas dan tidak berdaya. Hal ini bisa memperburuk kepercayaan diri dan harga diri seseorang. Ketidakmampuan untuk berhenti merokok meskipun sudah mencoba beberapa kali dapat menurunkan rasa kontrol diri yang penting dalam menjaga kesehatan mental.

Rasa gagal dalam mengentikan kebiasaan ini, walaupun sudah ada niat yang kuat, dapat menyebabkan rasa frustasi dan bahkan memperburuk gangguan kecemasan atau depresi yang sudah ada.

Kesimpulan

Kebiasaan merokok memiliki pengaruh besar terhadap kondisi psikologis seseorang. Dari peningkatan stress dan kecemasan hingga gangguan tidur dan depresi, merokok tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga memperburuk kesejahteraan mental. Selain itu, ketergantungan psikologis terhadap rokok dapat membuat perokok meresa terjebak dalam siklus yang sulit diputus.

Untuk itu, penting bagi perokok untuk menyadari dampak psikologis yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan ini dan mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional  jika mereka ingin berhenti merokok. Mengurangi kebiasaan merokok tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga sangat penting untuk memperbaiki kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Sumber : 

Astuti, Mulyono, The 6th International Conference on Public Health, Solo, Indonesia, Assosiation between Smoking and Mental Disorders Among Adolescents, 2019.

Marlina, Poluan, Journal of Complementary and Alternative Medical Research, The Relationship between Smoking and Obstructive Sleep Apnea in Students at Faculty of Law, Indonesian Christian University Class, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun