Artinya: Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
M. Quraisy syihab dalam kitab tafsirnya menjelaskan Ayat ini masih merupakan lanjutan uraian tentang bukti-bukti kekuasaan Allah swt. Kandungannya membuktikan betapa luas Ilmu dan Kuasa Allah dan betapa mudah Dia melaksanakan ancaman-Nya bila Dia telah menetapkan kebinasaan suatu kaum. Dia-lah yang Maha Mengetahui dan Kuasa itulah yang dari saat ke saat memperlihatkan kepada kamu kilat, yakni cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit untuk menimbulkan ketakutan dalam benak kamu-apalagi para pelaut-jangan sampai ia menyambar dan juga untuk menimbulkan harapan bagi turunnya hujan, lebih-lebih bagi yang bermukim, dan Dia mengadakan awan berat, yakni mendung yang mengandung butir-butir air yang menguap dari laut dan sungai kemudian menyatu dan berat sehingga akhirnya turun tercurah ke bawah. Dan guruh senantiasa bertasbih menyucikan nama Allah disertai dengan memuji-Nya. demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar yang berpotensi membakar, kemudian menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki sehingga halilintar itu membakarnya. Tetapi, betapapun sudah demikian jelas luasnya Ilmu dan kuasa Allah, sikap orang-orang kafir itu tidak berubah. Â
Betapapun semua sudah mengakui, menyucikan, dan memuji-Nya termasuk guruh yang "tidak berakal" itu telah meraung sedemikian keras sebagai bukti keesaan dan kesucian Allah serta ketundukan dan kepatuhannya kepada Yang Mahakuasa itu, orang-orang kafir masih tetap ingkar dan mereka terus membantah kamu, wahai Muhammad dan kaum muslimin, tentang keesaan dan kekuasaan Allah, padahal Dia-lah Tuhan Yang Maha kukuh tipu daya-Nya atau Maha keras siksa-Nya.
Q.S. Ar-Rum [30] ayat 24Â Â
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
Imam Al Qurthubi menjelaskan dalam kitab tafsirnya tentang Firman Allah SWT "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan." Ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah, "Ay-Yuriikum". Huruf "An" dihilangkan karena ungkapan tersebut telah mewakilinya. Ada juga yang berpendapat bahwa dalam ayat ini ada yang didahulukan dan diakhirkan. Yaitu "Dan Dia memperlihatkan kepada kalian kilat dari tanda-tanda kekuasaan-Nya". Â
Lebih jauh, ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah (dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya). Ada pula yang berpendapat bahwa maksudnya adalah (dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ada satu tanda yang dengannya Dia memperlihatkan kepada kalian kilat). Pendapat lain juga mengatakan bahwa maksudnya adalah (dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa Dia memperlihatkan kepada kalian kilat untuk menimbulkan ketakutan dan harapan dari tanda-tanda kekuasaan-NYA).Â
M. Quraisy syihab juga menerangkan bahwa ayat yang lalu diakhiri dengan menyebut pendengaran, di samping pendengaran, manusia memiliki penglihatan. Dari sini, ayat di atas berbicara tentang sebagian dari apa yang dapat dilihat di angkasa yakni, potensi listrik pada awan. Allah berfirman: Dan, di antara tandatanda kekuasaan-Nya adalah Dia memperlihatkan kepada kamu dari saat ke saat kilat, yakni cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit, untuk menimbulkan ketakutan dalam benakmu, apalagi para pelaut, jangan sampai ia menyambar dan juga untuk menimbulkan harapan bagi turunnya hujan, lebih-lebih bagi yang berada di darat, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, yakni awan, lalu menghidupkan bumi dari air tersebut, yakni tanah, dengannya, yakni dengan air itu, sesudah matinya, yakni sesudah kegersangan dan ketandusan tanah di bumi itu. Sesungguhnya pada yang demikian peristiwa yang hebat dan menakjubkan itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, antara lain menghidupkan kembali yang telah mati. Tanda-tanda itu diperoleh dan bermanfaat bagi kaum yang berakal, yakni yang memikirkan dan merenungkannya.Â
Penyebutan turunnya hujan setelah penyebutan kilat karena biasanya hujan turun setelah atau berbarengan dengan kilat, di sisi lain harapan yang dimaksud di atas adalah harapan turunnya hujan. Kata Thama'an digunakan untuk menggambarkan keinginan kepada sesuatu yang biasanya tidak mudah diperoleh. Penggunaan kata itu di sini untuk mengisyaratkan bahwa hujan adalah sesuatu yang berada di luar kemampuan manusia atau sangat sulit diraihnya. Sekarang, walau ilmuwan telah mengenal apa yang dinamai hujan buatan, yakni cara-cara menurunkan hujan, tetapi cara itu belum lumrah, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka tidak dapat membuat sekian bahan yang dapat diolah untuk terciptanya hujan. Ayat di atas berbicara tentang turunnya hujan dan kilat yang menimbulkan harapan dan kecemasan. Ini dapat terjadi bagi siapa pun, baik ia mengetahui tentang sebab-sebab kilat dan proses turunnya hujan maupun tidak. Rasa takut dan cemas serta harap itu dapat mengantar seseorang berhati-hati sehingga tidak terjerumus di dalam pelanggaran atau dalam bahasa ayat di atas yakni mengikat nafsunya sehingga tidak terjerumus dalam kedurhakaan dan kesalahan.
Kajian sains petir relevansi terhadap ayat
Menurut Kamus akbar Bahasa Indonesia petir adalah suatu kilatan listrik di udara yg disertai menggunakan bunyi gemuruh dikarenakan bertemunya antara dua awan yaitu awan yg bermuatan listrik positif dan awan yg bermuatan listrik negatif maka timbullah sebuah petir yg memiliki bunyi yg sangat keras bunyinya, yang terdengar dengan secara tiba-tiba. Â