Mohon tunggu...
M rizky Maulana
M rizky Maulana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Fenomena Petir dalam Perspektif Sains Modern dan Al-Qur'an

14 November 2024   14:08 Diperbarui: 14 November 2024   14:29 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ANALISIS FENOMENA PETIR DALAM PERSPEKTIF SAINS MODERN DAN AL-QUR'AN

Petir dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan pedoman dan petunjuk bagi seluruh ummat manusia, maka setiap insan yang beriman haruslah berpegang teguh terhadap apa yang diturunkan oleh sang pencipta berupa ayat-ayat suci Al-Qur'an dan hadist nabi yang disampaikan melalui lisan suci Nabi Muhammad Saw. sebagai pedoman bagi umat manusia yang menjelaskan banyak aspek kehidupan tidak hanya berkaitan tentang ibadah dan akhirat akan tetapi juga aspek tuntunan menggapai dunia dan akhirat seperti politik dan ilmu pengetahuan seperti yang akan penulis bahas yaitu berupa petir dalam Al-Qur'an dan kaitannya dengan ilmu pengetahuan alam.  

Di dalam Al-Qur'an petir digambarkan dengan tiga istilah yaitu Ar-Ra'd , Al-Barq , A-a'iqah. Definisi istilah Ar-Ra'd (guruh). pada kamus Lisanul 'Arabi berarti bunyi yang berasal dari awan. Sedangkan berdasarkan kamus KBBI guruh adalah suara menggelegar di udara ditimbulkan oleh halilintar. Adapun definisi asal istilah Al-Barq (kilat) dalam kamus Lisanul Arabi menurut sahabat Ibnu Abas ialah cambuk dari cahaya yang dipergunakan oleh malaikat menggiring awan. Sedangkan dari KBBI kilat merupakan cahaya yang merambat dengan sangat cepat, suatu cahaya yang berkilau, cepat sekali dalam waktu yang singkat. Sedangkan definisi As-Sa'iqah (petir) artinya pada kamus Lisanul 'Arabi artinya api yang mematikan dari langit bersamaan dengan guruh yang sangat keras. Sedangkan berdasarkan kamus KBBI A-a'iqah berarti petir merupakan bunyi yang sangat keras di udara biasanya bersamaan dengan kilat dari ledakan liistrik serta halilintar. Sebagaimana didalam terjemah Al-Qur'an versi Kementrian Agama RI bahwa definisi halilintar berdasarkan KBBI ialah cahaya yang berkelebat sangat cepat di langit, mata petir. Menurut KBBI petir memiliki sinonim, yaitu geledek (guruh yang keras) serta degar.

Ayat-Ayat Tentang Al-Barq 

Al Qur'an merupakan pedoman dan petunjuk bagi ummat manusia, maka setiap ummat yang beriman dan memegang teguh terhadap Al Qur'an maka akan senantiasa berada dalam keselamatan baik didunia maupun di akhirat. Allah subahanahu wata'ala telah berfirman di dalam Al-Qur'an tentang beberapa ayat-ayat mengenai Al-Barq yang disebutkan sebanyak empat kali yang tersebar dalam surat Al-baqarah, Ar-Ra'd dan ar-Rum. 

QS. Al-Baqarah [2] ayat 19

Artinya: atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

Imam Al Qurtubi (w. 1273 M/ 671 H) dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang (guruh/halilintar). Dalam riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Orang-orang Yahudi bertanya kepada Nabi SAW tentang ar-ra'd, 'Itu apa sebenarnya?' Nabi SAW menjawab, 'Itu adalah salah satu malaikat Allah yang ditugaskan mengatur awan. Dia membawa alat pemukul dari api. Dengan alat itu dia menghalau awan-awan ke tempat mana yang dikehendaki Allah. "Orang-orang Yahudi bertanya lagi, "Lalu suara yang kami dengar itu apa? "Nabi SAW menjawab, "Suara bentakannya, apabila membentak awan-awan, hingga sampai ke tempat yang diperintahkan Allah. "Lalu orang-orang Yahudi berkata, "Kamu benar." Ada lagi penafsiran lain dari para ulama tentang ar-ra'd ini. Namun yang jelas, ar-ra'd adalah nama suara yang kita dengar seperti yang dikatakan oleh Ali RA, dan ini sudah dimaklumi dalam bahasa Arab. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Ar-Ra'd adalah angin yang terjepit di antara awan-awan, lalu mengeluarkan suara seperti itu."  

Para ulama juga berbeda pendapat tentang (kilat). Diriwayatkan dari Ali, Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas -semoga Allah meridhai mereka- bahwa al barq adalah alat pemukul dari besi yang berada di tangan malaikat dan dipergunakan untuk menghalau awan. Saya (Al Qurthubi) mengatakan, "Yang jelas dari hadits At-Tirmidzi dan riwayat dari Ibnu Abbas, al barq adalah cambuk dari cahaya yang berada di tangan malaikat untuk membentak awan-awan. Namun ada riwayat dari Ibnu Abbas juga bahwa al barq itu adalah malaikat yang saling memandang. Ahli filsafat berkata, "Ar-Ra'd adalah suara benturan material awan-awan, sedangkan al barq adalah kilatan yang muncul akibat benturan tersebut." Ini jelas ditolak lagi bertentangan dengan dalil naqli. Wallaahu a'lam."

QS. Ar-Ra'd [13] ayat 13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun