Mohon tunggu...
Moh.Rizky Abdillah
Moh.Rizky Abdillah Mohon Tunggu... Editor - Editor
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Feb/02

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rere

24 Februari 2022   16:15 Diperbarui: 24 Februari 2022   17:38 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bulan Februari kali ini saya Moh. Rizky Abdillah sebagai penulis, kali ini saya ingin mengeluarkan tentang karakteristik dari teman saya yang sangat absurd ini, saya mengenal orang ini ketika saya telah memulai pendidikan dibangku perkuliahan, dimana perkuliahan ini diberi nama Universitas Maulana malik Ibrahim, Universitas ini bertepatan di sebuah kota yang diberi julukan kota pendidikan tepatnya di Jawa Timur yaitu Kota Malang, saya dengan dia saling mengenal ketika kegiatan awal bagi para mahasiswa baru yang dikenal sebagai Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan-Fakultas Ekonomi (PBAK-FE). 

Dikala itu saya dengan dia satu kelompok, dan kelompok itu memiliki nomor yaitu nomor 25 dan diberi nama SUMADIREDJA, kelompok itu memiliki pendamping, pendamping kelompok ini seorang perempuan yang telah menempuh perkuliahan semester 3, seseorang itu mempunyai nama yaitu Riska Febriyanti. Nah sekarang saatnya saya mengenalkan nama temen yang ingin saya publikasikan kepada semua orang yang membaca artikel ini bernama Fahreza Naafi Asari.

Fahreza Naafi Asari, biasa dipanggil dengan sebutan Fahreza, Reza, dan yang paling aneh yaitu dia pengen dipanggil Rere, nama Rere sangat aneh sekali bagi saya karena tidak cocok dengan badannya yang besar dan gagah, nama Rere lebih bertujuan kepada seorang perempuan ketimbang laki-laki gagah seperti Fahreza Naafi Asari. Ya begitulah teman saya yang satu ini, dibalik badan yang gagah terdapat keinginan panggilan nama yang rada-rada melenceng.

Rere sedari kecil sudah tinggal di jawa timur, lebih tepatnya dia berada dikota jember, kalau kalian tidak mengetahui kota jember maka saya akan memberitahu kalian. jember adalah salah satu kabupaten yang berada di sebuah pulau yaitu pulau jawa, dan jawa tersebut iyalah salah satu sebuah provinsi yang berada di negara Indonesia dan terletak di provinsi jawa timur. 

Jember ini adalah sebuah kabupaten yang berbatasan dengan kabupatan Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso itu dibagian utara, Kabupaten Banyuwangi di bagian timur, Samudera Hindia di selatan dan Kabupaten Lumajang dibarat.

Rere dilahirkan oleh seorang kedua orang tuanya yang telah berada di dalam kandungan ibu selama 9 bulan lamanya dan dia lahir pada 22-April-2003 di Kota Jember. 

Setelah 6 tahun lamanya dia hidup dibumi Jember, lalu orang tuanya memutuskan untuk memasukkan anaknya ke tempat pembelajaran yang dilakukan dikelas dan biasa kita kenal sebagai Taman Kanak-Kanak (TK), tempat dia belajar pun memiliki nama, dan TK tersebut memiliki nama TK-ABA 2, Rere masuk TK ketika dia berumur 5,5 tahun, pada saat dia berumur 5,5 tahun saat itu juga bertepatan pada tahun 2007. Dia menempuh Taman Kanak-Kanak selama 1 tahun, lalu dia melanjutkan untuk menempuh Sekolah Dasar (SD), yang saat itu dia berumur 6,6 tahun. 

Sekolah dia bertepatan di Kota kelahirannya yaitu di Jember, Sekolahnya yang sekarang pun memeiliki nama, namanya yaitu SDN Kepatihan 06. Seperti sewajarnya orang-orang menempuh Sekolah Dasar yang menempuh 6 tahun lamanya seblum dia melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Menengan Pertama (SMP). 

Setelah 6 tahun dia menempuh Sekolah Dasar akhirnya Rere telah lulus dari Sekolah itu, dan dia ingin meanjukan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP, setelah melalui perundingan bersama keluarga, Rere pun memilih SMP yang tempatnya tetap yaitu di Kota Jember, dan nama dari Sekolah tersebut iyalah SMPN 1 Jember, Alhamdulillah setelah mengikuti tes apapun yang telah diberikan, Rere pun diterima di sekolah tersebut, ketika dia berada di bangku SMP, dia sudah berumur 12 tahun.

Ditempat yang baru ini Rere pun pastinya telah memiliki teman yang bertambah lagi dari sebelumnya, dan teman yang sekarang pun tempat tinggalnya mungkin ada yang dari tetangga sendiri dan dari kecamatan yang berbeda, jadi Rere memiliki teman yang rumahnya dekat dengan dia dan juga memiliki teman yang jauh dari tempat tinggalnya. 

Mungkin ketika dia berada di kelas 1 SMP, dia belum terlalu nakal, karena masih baru mengenal satu sama lain, mungkin setelah berjalan 2 tahun, dia pun sudah mengetahui seisi sekolahan dan untuk apa tempat-tempat tersebut, salah satunya untuk nongkrong. 

Apalagi anak laki-laki, pastinya adalah dikit dalam dirinya untuk nakal, ketika kelas 2 SMP dia pastinya telah memiliki teman yang deket banget, mungkin juga dia memiliki geng di sekolah itu. 

Setelah dia menempuh kelas 3 SMP, dia sudah tidak terlalu memikirkan tentang bolos dan kenakalan lainnya, karena saat kelas 3 SMP waktunya dia belajar untuk mengikuti UN atau Ujian Nasional, yang dimana ujian ini cuman ada 3 tahun sekali dan tepatnya ketika kelas 3 SMP dan SMA. 

Waktu terasa begitu cepat sampai akhirnya Rere telah menyelesaikan UN yang diselenggarana oleh sekolah masing-masing, dan yang ditunggu-tunggu akhirnya pun keluar yaitu Nilai UN, dimana nilai ini sangat berharga bagi setiap siswa karena nilai ini yang membantu tiap siswa membantu untuk memasuki Sekolah Menengah Akhir (SMA). 

Nilai pun sudah keluar dan Rerepun sangat bahagia karena dia telah dinyatakan lulus dari bangkun SMP yang dia tempuh selama 3 tahun lamanya, dan dia telah memiliki pandang untuk melanjutkan Sekolahnya, dia memilih SMA di kota asal dia lahir, yaitu di Jember, lebih tepatnya yaitu SMA 1 Jember. Orang tua dari Rere sudah menyetujui apa yang telah Rere inginkan.

Alhamdulillah bertepatan dia berumur 15 tahun, dia juga diterima di Sekolah yang dia inginkan, setelah dia menduduki kelas 1 SMA pemikiran diapun sudah beda, sudah bukan lagi seperti anak SMP, SD, bahkan TK, dia sekarang sudah kelas 1 SMA, dimana ketika kita sudah menduduki bangku SMA, kita lebih terfokuskan kepada jurusan yang kita inginkan, yang umumnya ada jurusan IPA, IPS, BAHASA. 

Nah teman saya yang satu ini memilih jurusan IPS, dimana jurusan ini lebih terfokuskan kepada pelaran-pelajaran tentang sosialisasi, kekeluargaan, bermasyarakat, fenomena alam, dll. Ketika kita sudah SMA, kita sudah mengenal yang namanya berpacaran, bahkan beberapa orang sudah berpacaran ketika dia menduduki bangku SMP dulu, bahkan ada yang dari SD, yaa begtulah seseorang menjalankan kehidupannya yang penuh banyak cerita. 

Mungkin teman saya yang satu ini telah memiliki teman perepuan yang spesial, dimana keduanya berperan sebagai salah satu penyemangat didalam kelas, bisa jadi teman saya ini pro, dimana dia suka bergonta-ganti pasangan, wkwkwk, yaa begitulah laki-laki, terkadang sering mendahulukan kepala panas timbang  kepala dingin, apalagi kalau sudah bosen, tapi semua itu kembali keorang tersebut, bisa mengontrol apa tidak, loohh kok jadi bahas pasangan, mari kembali lagi ke topik utama yaitu “TENTANG RERE”. Dibangku SMA ini kita menempuh pembelajaran lebih lama, biasanya kita full day, dari pagi sampai sore, itu baru pulang kerumah. Ketika kita sudah berada dikelas 3 awal, kita akan merasakan ujian-ujian awal, seperti latian-latihan soal, ujian lisan, ujian komputer, dll. 

Dan ketika kita sudah kelas 3 ditahun kami, kami semua sudah tidak merasakan Ujian Nasional (UN), melainkan ujian tersebut diganti menjadi Ujian Akhir Semester Berbasis Komputer. Dan sebelum ujian itu, kita telah melakukan sosialisa tentang kampus-kampus yang akan kita inginkan, mencari informasi-informasi tentang tes-tesan dan lain-lain. Setelah selesai segala ujian yang telah kita lalui, dan ujian masuk keperguruan tinggi, kita semua terus berdoa kepada Allah SWT, untuk diterima dikampus yang kita inginkan. Ditahun 2021 akhirnya kita ditetapkan sebagai lulusan yang masih diserang oleh penyakit yang dimana semua orang di anjurkan untuk memakai masker dan menjaga jarak. Alhamdulillah kita lulus dari bangku SMA dan pikiran kita yaitu melanjutkan kejenjang perkuliahan atau mencari pekerjaan.

Setelah sekian lama memikirkan mau kemana Rere ingin memasuki Universitas yang dia inginkan, akhirnya dia memilih untuk masuk di Universitas Maulana Malik Ibrahim (UIN), yang tempatnya berada di Kota Pendidikan yaitu Kota Malang. Dan yang diinginkan Rere pun Alhamdulillah terwujudkan, dia di terima di UIN Malang, dia sangat senang sekali karena yang di impi-impikan terwujud, Rere mengampil jurusan Perbankan Syariah yang dimana jurusan tersebut berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas yang menjadi salah satu Fakultas terfavorit di manapun Universitas yang ada.

Ketika sebelum memasuki perkuliahan, semua Mahasiswa Baru (MABA) di perintahkan mengikuti “Perkenalan Budaya Akademik (PBAK)”, PBAK ini memiliki 3 cabang, yaitu PBAK-U, PBAK-J, PBAK-F, yang dimana (U) untuk Universitar, (J) untuk Jurusan dan (F) untuk FAkultas, tujuannya untuk kami (MABA) bisa mengenal tentang semua hal yang berada di Universitas, Jurusan, Fakultas.

Mungkin itu saja si asal-usul dari temen saya dan pertemuan dari kita berdua, terima kasih teman-teman yang sudah membaca sedikit cerita kita ini, saya Moh. Rizky Abdillah pamit undur diri, sampai jumpai dilain kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun