Â
- Pertemuan ke 2
   Karya Tulis Ilmiah adalah media komunikasi yang melibatkan penulis, isi informasi, saluran atau media tulisan, dan pembaca. Karya tulis adalah hasil pemikiran yang diekspresikan dalam bentuk tulisan agar bermanfaat. Karya tulis ilmiah adalah tulisan ilmiah yang dibuat berdasarkan metode ilmiah dan ditulis secara sistematis. Jenis-jenis karya tulis ilmiah meliputi artikel ilmiah, makalah, skripsi, tesis, disertasi, paper, dan kertas kerja. Bentuk penyajian karya tulis ilmiah terbagi menjadi karya ilmiah popular, semi formal, dan formal. Karya ilmiah popular disajikan secara ringkas dan santai, karya ilmiah semi formal berbentuk laporan atau makalah, dan karya ilmiah formal disusun dengan unsur akademis seperti tesis, disertasi, dan skripsi.
- Pertemuan ke 3
   Proses pembuatan karya tulis ilmiah dimulai dengan perencanaan topik, tujuan, rumusan masalah, dan ruang lingkup karya ilmiah. Bahan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi. Setelah itu, kerangka penelitian dibuat dan draf ditulis sebagai bentuk ide kasar. Proses revisi dilakukan untuk memperbaiki draf dengan menambah, mengurangi, atau menata isinya. Penyuntingan dilakukan untuk memperbaiki aspek mekanik karya ilmiah, seperti ejaan atau format. Publikasi dilakukan setelah karya ilmiah sempurna.
   Ide dan masalah dapat ditemukan melalui membaca jurnal ilmiah, buku, observasi lingkungan, berpikir kreatif, konsultasi dengan dosan atau peneliti, dan melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Pengembangan ide dilakukan melalui brainstorming atau dengan membaca artikel ilmiah, menghadiri konferensi ilmiah, mendapatkan inspirasi dari kehidupan sehari-hari, mempertimbangkan penelitian interdisipliner, dan berkonsultasi dengan mentor.
   Mengumpulkan dan mendeskripsikan data dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian,  menguji hipotesis, dan menilai hasil. Peneliti harus menentukan informasi yang ingin dikumpulkan, memilih metode pengumpulan data, memperhatikan etika penelitian, dan menentukan variabel penelitian. Beberapa teknik yang dapat digunakan adalah tinjau literatur, melibatkan kelompok masyarakat, uji coba, dan menyusun pertanyaan.
  Kesimpulan dalam karya ilmiah harus singkat, berdasarkan data, tidak menggunakan angka statistik, tidak bersifat pesanan, menyatakan jawaban dari hipotesis, dan memuat gagasan yang telah dipaparkan sebelumnya. Beberapa tips untuk membuat kesimpulan yang baik adalah mengingatkan pembaca tentang poin utama, menghindari pengulangan, menyatukan poin utama, dan merangkum ide-ide yang ada.
- Pertemuan ke 4
  Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan gagasan. Penting dalam penulisan untuk membentuk suasana yang tepat, kemenarikan, dan kejujuran dalam suatu gagasan. Diksi dalam karya tulis ilmiah harus dipilih dengan cermat agar pembaca dapat memahami teks dengan baik. Penggunaan diksi yang tepat dapat membuat kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif dan jelas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan diksi antara lain adalah menyesuaikan dengan jenis karya tulis, karakter target pembaca, menghindari kesalahpahaman, dan menggunakan diksi sesuai dengan EYD. Jenis-jenis kata yang digunakan meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, kata bilangan, dan kata tugas. Sedangkan jenis-jenis kalimat dapat dilihat dari jumlah pola kalimat, isi, dan fungsinya, seperti kalimat berita, tanya, perintah, seruan, dan deklaratif. Dengan menguasai diksi, penulisan akan menjadi lebih jelas, efektif, dan mudah dipahami oleh pembaca.
- Petemuan ke 5
   Karangan deskripsi adalah tulisan yang menjelaskan suatu objek secara rinci sehingga pembaca dapat merasakan dan melihat objek tersebut. Ciri-cirinya antara lain menggambarkan objek dengan jelas, melibatkan indera, dan menjelaskan detail seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan objek. Langkah-langkah untuk menyusun karangan deskripsi meliputi menentukan topik, merumuskan judul, menyusun kerangka, mengumpulkan bahan, mengembangkan isi, dan membuat penutup.
Karangan narasi menceritakan peristiwa secara kronologis, dapat berupa kejadian nyata atau khayalan. Ciri-cirinya mencakup penyajian peristiwa secara berurutan, tujuan untuk menghibur pembaca, dan penggunaan bahasa naratif.
Sementara itu, karangan eksposisi digunakan untuk menjelaskan informasi atau konsep secara logis dan jelas, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan pembaca. Ciri-cirinya meliputi penggunaan fakta, gaya informatif, bahasa baku, objektif, dan penyampaian yang lugas. Struktur karangan eksposisi terdiri dari tesis, argumentatif, dan penegasan ulang.
- Pertemuan ke 6Â