Mohon tunggu...
M. Ridwan Umar
M. Ridwan Umar Mohon Tunggu... Dosen - Belajar Merenung

Warga Negara Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Narasi Menghancurkan Negeri-negeri

7 Oktober 2019   20:13 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak jiwa yang bisa terbunuh karena narasi. Banyak nestapa yang akan muncul karena salah niat ketika membuat narasi.

Seorang narator yang dipenuhi nafsu angkara mungkin bisa mengemas narasi yang enak dibaca dan didengar. Ia bisa mendapatkan semua pujian manusia. Namun, tentu, Tuhanlah yang akan tahu isi hati seseorang. Tuhan pasti "membaca" narasinya, setiap detik.

Kelak, Dia akan meminta pertanggungan jawaban atas segala narasi negatif yang dibuat. Bahkan, ada karma di dunia yang akan menderanya. Yakinlah.

Saya berdoa, negeri besar ini tidak hancur karena narasi yang menghancurkan. Atau, saling klaim bahwa narasinya yang paling benar dan layak dipercaya.

Ketimbang berlomba membuat narasi yang menunjukkan ke-aku-an,

Mengapa tidak berlomba saja membuat narasi-narasi yang membangun jiwa? 

Kasihanilah negeri ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun