Mohon tunggu...
Muhajir Hakim
Muhajir Hakim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Satyam, Oh Satyam, Enron-Nya India:Profesionalisma Berujung Pidana

12 Agustus 2017   01:01 Diperbarui: 12 Agustus 2017   02:39 14411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 II.Profil Singkat

Didirikan pada tahun 1987 oleh Ramalinga Raju dan berkantor pusat di Hyberabad, India, Satyam Computer Service, Ltd telah menjadi sebuah perusahaan outsourcing India ternama yang melayani lebih dari sepertiga perusahaan-perusahaan yang masuk kategori Fortune 500. Perusahaan ini bergerak dalam industri teknoloji informasi, layanan back officebusiness, dan piranti lunak komputer serta memberikan jasa pendukung mulai dari penanganan sistem komputer sampai dengan jasa layanan pelanggan. Berbagai jenis perusahaan yang menjadi pelanggannya yaitu perusahaan di bidang manufaktur, perbankan, perawatan kesehatan, dan perusahaan media terbesar dunia dengan beberapa klien ternama seperti General Electric Motors, Nestle, dan Pemerintah Amerika Serikat.

Satyam terdaftar di Bombay Stock Exchange pada tahun 1991 dan sejak saat itu perusahaan ini berkembang pesat dalam kurun waktu 1991 s.d 2000-an. Satyam juga terdaftar di New York Exchange pada tahun 2001 dan di Euronext sejak tahun 2008. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia pun mulai melirik Satyam untuk mencari solusi teknoloji informasi yang kemudian menjadikan Satyam sebagai perusahaan outsourcing dunia yang menduduki peringkat keempat setelah Infosys, TCS, dan Wipro.

Satyam diperkirakan memiliki 53.000 karyawan yang tersebar di berbagai pusat pengembangan TI-nya di negara-negara Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Satyam juga telah menjadi rekanan dari 654 perusahaan global dan 185 perusahaan Fortune 500. Saat ini Satyam telah merjer dengan Tech Mahindra dan berganti nama menjadi Mahindra Satyam.

 III. Ringkasan Kasus

Kasus ini merupakan kasus manipulasi laporan keuangan yang tergolong kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh Satyam atas laporan keuangannya yang diaudit oleh auditor PWC. Kasus penipuan ini diperkirakan telah terjadi dalam kurun waktu 6 tahun berturut-turut dan baru terkuak pada tahun 2009. Berikut ringkasan kasusnya.

Pada bulan Maret 2008, Satyam melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 46,3% atau menjadi 2,1 milyar dolar AS. Saat itu PWC telah menjadi auditor independen dari Satyam dan telah mengaudit laporan keuangan Satyam 6 tahun berturut-turut.

Pada bulan Oktober 2008, Satyam menyatakan bahwa pendapatannya akan mengalami peningkatan sebesar 19 s/d 21% atau akan menjadi 2,59 milyar dolar AS di bulan Maret 2009. Melihat reputasi pada kuartal terakhir tahun 2008 ini, Satyam dinobatkan sebagai perusahaan raksasa TI terbesar ke-4 di India.

Pada 7 Januari 2009, secara tiba-tiba Ramalinga Raju selaku chairman dan co-founderSatyam meletakkan jabatannya dan membuat pengakuan mengejutkan bahwa saldo kas dan bank sebesar 50,4 milyar Rupee atau setara dengan 1,04 milyar Dollar AS sebenarnya fiktif dan pendapatan untuk kuartal tersebut sebenarnya 20% lebih rendah dari 27 milyar rupee yang dilaporkan. Sedangkan operating margin hanyalah bagian yang sangat kecil dari jumlah yang dilaporkan.

Pasa 10 Januari 2009, harga saham Satyam jatuh lebih dari 70 persen menjadi 11,5 Rupee atau hanya senilai 2 persen dari harga saham tertingginya di tahun 2008 sebesar 544 Rupee.

Pada 14 Januari 2009, auditor Satyam mengumumkan bahwa selama 8 tahun terakhir laporan auditnya berpotensi tidak akurat dan tidak reliable karena hanya dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen Satyam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun