Mohon tunggu...
Mohammad Rizal Firmansyah
Mohammad Rizal Firmansyah Mohon Tunggu... Dosen - Senang membaca

Baru mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna di Balik Ucapan "Kembali ke Rahmatullah" dan "Semoga Meninggalnya Khusnul Khatimah"

8 Maret 2017   05:32 Diperbarui: 8 Maret 2017   16:00 83335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jikapun kita tetap ingin mengucapkan kata kata itu, maka tambahkanlah sesudah kabar kematian itu dengan kata semoga: “Semoga dia kembali ke Rahmatullah”. Artinya disini kita berharap semoga dia yang meninggal itu mendapatkan Rahmat Allah.

Nah sekarang, ketika mendengar kabar kematian seperti di atas, maka umumnya kita akan berucap “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya lah kami kembali / QS. 2:156) kemudian biasa ditambahkan “semoga (meninggalnya) khusnul khotimah” dan seterusnya.

Sekali lagi kata “semoga (meninggalnya) khusnul khatimah” ini agak mengganggu saya…

Jika tujuan kita mengucapkan kata kata itu adalah untuk menghibur kepada keluarga yang ditinggalkan, maka tidak ada yang salah dengan kata kata itu karena kata kata itu merupakan ucapan pengharapan (hiburan) kepada keluarga yang ditinggalkan agar dia yang meninggal itu pada akhir hidupnya khusnul khatimah.

Apakah ucapan pengharapan itu ada manfaatnya untuk orang yang meninggal.. sayang sekali TIDAK.. mengapa? Karena kematian telah menemuinya. Terlepas dari apakah dia memang meninggal dengan khusnul khatimah atau su’ul khatimah. Jadi bagi orang yang meninggal, ucapan itu sia sia.

Jadi jika kita ingin mendoakan orang yang meninggal itu, kita bisa melakukannya dengan ucapan doa bagi orang yang meninggal, misalnya:

“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun… dst. (HR. Muslim)

Atau doa lainnya..

Ucapan semoga meninggalnya khusnul khatimah sebaiknya hanya diucapkan bagi kita kita yang masih hidup bukan kepada orang yang telah meninggal. Karena dengan ucapan itu, kita berharap (yang seharusnyalah diiringi dengan usaha dan doa) agar pada saat kematian menemui kita, kita bisa meninggal dengan khusnul khotimah.

Mungkin kita bisa mengucapkan itu pada orang yang sedang sakit atau pada keluarga orang yang sakit.. tetapi masalahnya adalah dengan mengucapkan itu, kita akan diduga keras mendoakan orang yang sakit itu cepat mati dan ini akan cukup menyakitkan bagi orang yang sakit itu atau bagi keluarganya walaupun tidak ada yang salah dengan kata kata itu.

Mengapa bagi sebagian (atau banyak) dari kita, kata kata kematian atau kata kata yang menggambarkan kematian itu (sedikit) menakutkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun