Mohon tunggu...
Mohammad Rizal Firmansyah
Mohammad Rizal Firmansyah Mohon Tunggu... Dosen - Senang membaca

Baru mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmuwan dan Agamawan (Bagian ke 2 dari 2 Tulisan)

19 Januari 2017   06:18 Diperbarui: 19 Januari 2017   06:56 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diayat sebelumnya di Surah ini dan di banyak ayat lain dalam Al-Quran dijelaskan tentang orang-orang yang memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, memikirkan tentang penciptaan tentang bumi dan penghamparannya dan memikirkan tentang penciptaan segala hal yang terdapat di langit dan dibumi dan dimana hasil dari pemikirannya itu yang kemudian memberikan kesadaran dalam diri mereka akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, bahwa Allah lah yang menciptakan semua itu dan bahwa segala sesuatunya berada dalam pengawasan, pengaturan dan kekuasaan Allah. 

Kesadaran semacam ini yang kemudian mendorong mereka untuk lebih banyak menyingkap rahasia dari ketentuan-ketentuan Allah akan ciptaanNya (ide-ide brilliant Tuhan dalam bahasa si penanya) dan pada saat yang sama mendorong mereka juga untuk lebih banyak beribadah kepada Allah sebagai bentuk pengakuan akan kebesaran dan keagungan Tuhan pencipta segala sesuatu. Kesadaran inilah yang kemudian akan menjadikan mereka sebagai ilmuwan-ilmuwan hebat yang tetap tunduk dan patuh kepada Allah pencipta segala sesuatu (Banyak contoh dari bentuk kesadaran ini yang telah melahirkan banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang ternama di masa lalu misalnya Ibnu Sina)..

 Jadi, seseorang yang berusaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (mempelajari alam semesta termasuk bumi dan segala isinya) dan kemudian perolehan ilmu pengetahuannya itu mengantarnya untuk mengakui Allah sebagai pencipta segala sesuatu dan kemudian kagum dan sekaligus tunduk dan takut kepada Allah karena menyadari akan kebesaran dan kekuasan Maha Luas dan Agung dari Allah SWT, maka orang ini yang kemudian memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam kategori orang orang yang Insya Allah ditinggikan kedudukannya beberapa derajat disisi Allah..

Orang-orang seperti inilah juga (menurut Quraish Shihab) yang dimaksud Allah dalam Al Quran sebagai ULAMA yaitu berkumpul dalam dirinya seorang ILMUWAN dan AGAMAWAN sekaligus.

Nah sekarang, sudahkah kita berusaha untuk menjadi salah satu dari orang-orang beruntung ini dan mendapatkan ketinggian derajat disisi Allah?

Hanya Allah dan diri kita masing masing yang tahu jawabannya..

Wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun