Tiap tetesan darahmu adalah dendamku
Tiap cabikan kulitmu adalah nafsu angkaraku
Karnakau tlah menghacurkan istana cintaku
Kini giliranku merenggut semu bahagiamu
Wahai penguasa kegelapan restuilah hambamu yang sedang murka
Kusujud leburkan diri wahai penguasa kegelapan
Kusembahkan jiwa ini utukmu
Sebagai ganti restumu tuk hancurkan dia yang tlah menghancurkan mimipiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!