Ruas jalanan yang kecil tidak mampu menampung volume kendaraan sehingga pemandangan macet sudah biasa. Jalan-jalan demi menikmati bermacet-macet ria. Sumpah serapah sepanjang jalan, status di jejaring sosial akan kemacetan sering ditemukan. Memaki-maki kemacetan, tapi masih aja rela tenggelam dan bergabung di dalamnya. Ironis juga.
Alangkah indahnya, ketika jalan kaki menjadi tren jalan-jalan. Tak mesti jauh berkilo-kilo bahkan bermil-mil. Mengelilingi komplek perumahan berkali-kali bisa menjadi alternatif jalan-jalan yang menyenangkan. Mengayuh sepeda dan lain sebagainya. Disamping mengurangi angka kemacetan, jalan kaki dan bersepeda ikut andil menyehatkan jiwa dan raga kita serta menyehatkan kondisi dompet.
Akhirnya jalan-jalan tak mesti jauh-jauh. Tak juga harus berkendara. Bagiku ini salah satu perjalanan yang mengesankan. Sehat, hemat dan menjadi bagian mengurangi kemacetan lalu lintas. Ketika jalan kaki, bersepeda, maka keakraban sesama semakin menguat. Sikap cuek acuh tak acuh dapat berkurang sehingga peran dan nilai keramah tamahan warga Indonesia tidak hilang dari muka bumi ini.
Andai Indonesia bisa seperti ini, inilah yang dinamakan moderenisasi. Mimpiku ngurangin dosa sumpah serapah mulu, kalau liat macet.
*Terima kasih telah membaca. Apa kata favorit anda dari tulisan singkat ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H