Mohon tunggu...
M. Rasyid Nur
M. Rasyid Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

M. Rasyid Nur, pendidik (sudah pensiun dari PNS pada Mei 2017) yang bertekad "Ingin terus belajar dan belajar terus". Penyuka literasi dan berusaha menulis setiap hari sebagai bagian belajar sepanjang hari. Silakan juga diklik: http://mrasyidnur.blogspot.com/ atau http://tanaikarimun.com sebagai tambahan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Catatan Idul Fitri: Rumah Berjauhan, Rasa dan Jiwa Tetap Bisa Berdekatan

8 Mei 2022   22:47 Diperbarui: 9 Mei 2022   05:47 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KHASNYA Idul Fitri (Hari Raya) adalah silaturrahim. Saling berkunjung dari rumah ke rumah. Untuk melaksanakan silaturrahim lazimnya orang mesti saling bertemu. Dengan pertemuan itu terjalin silaturrahimnya. 

Sayangnya tidak selalu mudah untuk bertemu. Jarak rumah dan tempat tinggal yang berjauhan akan menjadi salah satu kendala. Haruskah silaturrahim menjadi korban? Tentu tidak harus begitu.

Melalui komunikasi jarak jauh segala sesuatunya dapat ditempuh. Inilah hebatnya berhari raya di era kemajuan teknologi. Melalui tulisan, misalnya orang juga bisa serasa bersalaman. Itu pula  beda orang-orang yang menggunakan talenta berkarya (tulis) dengan orang-orang yang tidak menggunakannya. 

Boleh jadi semua orang memiliki talenta yang sama, tapi mungkin tidak semua orang menggunakannya. Bagi yang menggunakannya, sekurang-kurangnya dia akan terhubung dengan pembaca tulisannya. Maka terjalinlah hubungan jiwa dan rasa. Hubungan pertemanan dan keakraban diantara keduanya.

Hubungan pertemanan dan keakraban, kini tidak selalu harus dikarenakan secara pisik orang berdekatan. Tidak juga karena harus bersemuka setiap kesempatan. Tapi dapat dihubungkan oleh tulisan atau gambar. Saling menyampaikan pesan, harapan dan keluhan. Apapun bisa tersampaikan lewat tulisan. Alat-alat penghubung (IT) telah membuka kesempatan untuk berhubungan diantara orang yang tidak berdekatan.

Dengan sebuah HP pintar (android) yang dimiliki, misalnya hubungan melalui dunia maya yang tersedia telah menyebabkan jarak yang sangat jauh tidak terasa jauhnya itu.

Semua orang yang terhubung oleh jaringan internet melalui alat canggih seperti HP atau laptop, itu serasa tetap berada di tempat yang sama pada saat terhubung. 

Tulisan, gambar dan suara juga ada pada layar yang ada di hadapannya. Begitulah rasa dan jiwa seolah terhubung. Lebih dari pada sekadar berdekatan.

Ketika Idul Fitri seperti saat ini kita memang ingin tetap bersilaturrahim meskipun jarak diantara satu dengan lainnya berjauhan. Dan harapan itu terbukti tidak sulit dilakukan. 

Dengan tulisan bahkan gambar yang terkirim kita sudah merasa sudah bersama, berbicara bersama, tersenyum bersama dan seterusnya bersama. Maka silaturrahim itu terus ada bersama kita.

Jadi, rumah dengan alamat yang nun jauhnya entah di mana di antara satu dengan lainnya, alhamdulillah tidak menjadi masalah dalam jalinan silaturrahim kita. Kita tetap bisa menyatu dalam rasa dan jiwa kita. Penentu utamanya adalah harapan dan kemauan untuk tetap menjaga komunikasi di antara kita.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun