Mohon tunggu...
Muhammad RamdanNuradin
Muhammad RamdanNuradin Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillahhirrohmannirrohim

hidup hanya satu kali.pergunakan waktu se bisa mungkin

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembinaan Sumber Daya Manusia

14 Juli 2020   13:24 Diperbarui: 14 Juli 2020   13:31 6323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pengertian Pembinaan

A.pembinaan

Pembinaan memiliki makna yang berdekatan dengan kata bimbingan dengan artian yaitu melakukan pengarahan (mengarahkan), mengembangkan, dan menyempurnakan keahlian seseorang agar menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan oleh yang membina. Dibawah ini terdapat beberapa konsep dan teori tentang pembinaan menurut para ahli yakni

  • Menurut Wibowo (2007:165) sumber daya manusia dalam setiap organisasi, meskipun telah melalui tahap seleksi yang baik namun dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya masih selalu menghadapi persoalan yang tidak dapat di selesaikannya sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan sumber daya manusia.
  • Musanef (2000:47) menyatakan bahwa pembinaan adalah segala usaha tindakan yang berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala-segala suatu secara berdaya guna dan berhasil guna.
  • Menurut Thoha (2001:7) Pembinaan adalah suatu proses, hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu”.

1.Pentingnya Pembinaan Pegawai 

Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik,maka diperlukan adanya pegawai-pegawai yang setia,taat,jujur,penuh dedikasi,disiplin,dan sadar akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan kepegawaian yang berlaku.Fungsi pembinaan diarahkan untuk :

  • Memupuk kesetian dan ketaatan.
  • Meningkatkan adanya rasa pengabdian,rasa tanggung jawab, kesungguhan dan semangat bekerja dalam melaksanakan tugasnya.
  • Meningkatkan semangat dalam bekerja.
  • Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan berwibawa.
  • Memperbesar kemampuan dan kehidupan pegawai melalui proses pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi.

B.Pembinaan Loyalitas

Tujuan utama dalam sebuah perusahaan adalah menciptakan provit atau keuntungan. Hal ini bisa terlaksana jika karyawan yang dimiliki mempunyai etos kerja dan loyalitas akan pekerjaannya yang tinggi. Manejemen SDM yang baik akan mendorong etos kerja dan loyalitas karyawan pada suatu perusahaan.

Perusahaan yang tidak memiliki manajemen SDM yang baik maka perusahaan dipastikan akan mengalami ketertinggalan terhadap sosial dan teknologi yang ada. Perusahaan yang melakukan manajemen SDM biasanya memberikan pelatihan khusus, training dan juga motivasi bagi karyawan. Tujuan dari manajemen SDM ini ialah meningkatkan mutu karyawan perusahaan itu sendiri.

2.Memberikan Hak Karyawan

Untuk memberikan kesan yang baik perusahaan terhadap karyawan, maka perusahaan wajib memberikan hak yang pantas kepada karyawan. Hak -hak karyawan ini menjadi salah satu motif untuk karyawan loyal terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.

Banyak dari karyawan yang pada akhirnya “membangkang” pada ketentuan perusahaan karena perusahaan kurang memperhatikan hak-hak yang perlu dipenuhi. Beberapa hak karyawan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah gaji yang sesuai, hak untuk cuti, hak untuk mendapatkan training, hak untuk mendapatkan motivasi, tunjangan hari raya, jaminan sosial tenaga kerja.

Adapun beberapa hak umum karyawan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:

  • Gaji
  • Tunjangan kesehatan
  • Pelatihan
  • Fasilitas kerja
  • Kesejahteraan keluarga
  • Jaminan sosial tenaga kerja
  • Keamanan
  • Tunjangan hari raya

3.Menciptakan Suasana Kerja yang Sehat

Kebanyakan dari karyawan ketika ditanya mengapa betah di perusahaan yang kini tempat dirinya bekerjanya jawabannya adalah karena lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan kerja bukan hanya sekedar kantor yang nyaman atau lokasi yang strategis namun juga didorong oleh rekan dan pimpinan yang bisa diajak kerjasama dengan baik.

Teman sejawat, pimpinan yang pengertian memberikan kesan positif kepada karyawan. Hal ini yang membuat karyawan memiliki loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. Ketika karyawan sudah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya, maka perusahaan akan dianggapnya sebagai rumah yang harus selalu di jaga dan dipertahankan.

4.Menerapkan Penilaian

Memberikan penilaian atas pekerjaan seorang karyawan ternyata penting. Hal ini yang biasanya terjadi pada karyawan. Mereka merasa ketika mengerjakan suatu pekerjaan secara baik, rajin dan berhasil akan dinilai sama dengan rekan kerjanya yang malas, dan banyak melakukan kesalahan.

Pemberian penghargaan sebagai salah satu karyawan terbaik menjadi salah satu hal yang memotivasi karyawan untuk terus bekerja dengan baik. Rasa dihargai secara adil bagi karyawan itu penting, dan secara langsung berkaitan dengan tingkat loyalitas karyawan terkait. Penilaian terhadap karyawan ini juga harus dilakukan secara objektif agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan.

5.Memberikan Jenjang Karier yang Jelas

Karyawan mengharapakan adanya prospek yang jelas akan kariernya di perusahaan. Prospek yang jelas akan karier di perusahaan makan akan mendorong loyalitas karyawan kepada perusahaan. Karyawan akan secara otomatis memberikan kinerja yang baik untuk mencapai jenjang karier yang jelas.

Setiap karyawan bekerja dengan harapan adanya karier yang lebih baik, dengan pemasukan yang lebih baik pula. Semuanya semata-mata bekerja demi masa depan yang lebih baik. Sehingga jenjang karier yang jelas tentunya akan memberikan motivasi positif bagi mereka untuk terus loyal pada perusahaan dan tidak mencoba mencari pekerjaan lain.

6.Memberikan Kebebasan dalam Berkreatifitas

Sebagian perusahaan mempekerjakan karyawan bak seperti robot. Karyawan hanya diperbolehkan melakukan apa yang sudah menjadi ketetapan pimpinan yang bersifat tetap. Semua masukan dan saran kurang di dengar sehingga karyawan bekerja seperti robot yang hanya berjalan mengikuti sistem.

Hal ini akan membuat karyawan mu cepat bosan dengan apa yang ia kerjakan. Ketika karyawan merasa bosan dan tidak dihargai maka ujung-ujungnya mereka akan dengan mudah menteralantarkan pekerjaan dan akhirnya mangajukan pengunduran diri.

Anda tidak akan pernah tahu, kreativitas mereka bisa menjadi sebuah ide baru yang bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu, kebebasan ini akan membuat karyawan bekerja dengan lebih baik karena tidak merasa jenuh akan rutinitas dan peraturan yang monoton.

7.Memberikan Pujian Atas Prestasi yang dikerjakan

Memberikan pujian atas apa yang sudah dicapai oleh karyawan merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pimpinan dalam menjaga loyalitas karyawan. Karyawan akan merasa bahwa apa yang ia capai dilihat oleh perusahaan dan akan menambah semangat untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik lagi. Hal ini otomatis akan menguntungkan perusahaan dalam sisi hasil dan pencapain perusahaan.

Jika memiliki karyawan yang berprestasi wajib bagin perusahaan untuk senantiasa memberikan penghargaan yang sepadan dengan apa yang sudah mereka capai. Ini juga harus diperhatikan bahwa pemberian pujian harus secara objektif dan tidak meninggalkan karyawan lainnya. Hal ini bisa menjadi masalah baru jika terjadi kecemburuan sosial antar karyawan.

8.Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Sebuah perusahaan dengan reputasi yang baik biasanya akan memiliki nilai lebih di mata karyawan. Karyawan memiliki gengsi dan kebanggaan bisa bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki reputasi terbaik dengan begitu karyawan akan enggan keluar dari perusahaan.

Seperti yang sudah dibahas bahwa karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan. Karyawan yang memiliki ilmu pengetahuan dan jenjang pendidikkan yang tinggi akan mencari perusahaan yang memiliki reputasi baik di mata publik. Hal ini dilakukan agar dirinya memiliki nilai di masyarakat. Nilai ini yang harus diperhatikan perusahaan agar karyawan tetap memiliki loyalitas akan perusahannya. Pimpinan dan jajarannya seharusnya memiliki misi yang bisa mengembangkan sektor bisnisnya.

9.Hubungan Sesama Karyawan yang Baik

Lingkungan bekerja di lingkungan yang kondusif dengan hubungan pertemanan yang baik juga sangat penting untuk menjaga karyawan tetap betah di perusahaan. Hubungan interpersonal di tempat kerja dapat mendorong karir seseorang dan menghasilkan kepuasan kerja.

Hubungan kerja yang baik juga menyebabkan kesejahteraan pribadi yang timbul karena punya hubungan interpersonal yang positif. Dan, ini adalah alasan mengapa survei Robert Half menempatkan faktor ini sebagai salah satu yang penting yang membuat karyawan betah dalam pekerjaan mereka.

C.PEMBINAAN MORIL DAN KEGAIRAHAN KERJA

  • Pentingnya Semangat Kerja yang Tinggi

semangat kerja merupakan suatu kondisi dimana seseorang atau kelompok orang yang bekerjasama dalam melakukan pekerjaan dengan giat dan merasa senang terhadap hal-hal yang dilakukannya dalam mengejar tujuan. Semangat kerja berbeda antara organisasi satu dengan lainnya, hal ini dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang dicerminkan oleh setiap orang dalam organisasi berbeda. Semangat kerja yang terbentuk secara positif akan bermamfaat karena setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan sumbang saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari luang lingkup pekerjaannya demi kemajuan di lembaga pemerintahaan tersebut, namun semangat kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi mengeluarkan pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu dalam mengeluarkan pendapat, tenaga dan pikirannya, karena setiap individu mempunyai kemampuan dan keahliannya sesuai bidangnya masing-masing.

Untuk memperbaiki semangat kerja yang baik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merubahnya, maka itu perlu adanya pembenahan-pembenahan yang dimulai dari sikap dan tingkah laku pimpinan kemudian diikuti para bawahannya, terbentuknya semangat kerja diawali tingkat kesadaran pemimpin atau pejabat yang ditunjuk dimana besarnya hubungan antara pemimpin dengan bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang dijalankan dalam perangkat satuan kerja atau organisasi.

Dengan adanya semangat kerja tersebut, maka akan berdampak pada:

  • Pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan.
  • Kerusakan akan dapat dikurangi.
  • Absensi akan dapat diperkecil
  • Kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin.

Hal ini semua berarti diharapkan bukan saja produktivitas kerja dapat ditingkatkan, tetapi juga ongkos perunit akan diperkecil. Oleh karena itulah maka sudah selayaknya apabila setiap perusahaan selalu berusaha agar para karyawan mempunyai moral kerja yang tinggi sebab dengan moral kerja yang tinggi diharapkan semangat akan meningkat. Karena itulah semangat kerja pada hakekatnya adalah merupakan perwujudan dari moral kerja yang tinggi.

Jadi apabila suatu perusahaan mampu meningkatkan semangat kerja, maka mereka itu akan memperoleh banyak keuntungan. Semangat kerja timbul akibat adanya motivasi atau motivasi mendorong seseorang untuk dapat bekerja dengan giat, penuh kegairahan dan merasa puas dalam pekerjannya.

Indikator dari menurunnya semangat kerja dapat diketahui yaitu antara lain:

  • Turun atau rendahnya tingkat produktivitas kerja.

Pada umumnya menurunnya semangat kerja dikarenakan tidak adanya motivasi yang berguna sebagai pendorong dalam semangat kerja. Indikasi turunnya semangat kerja ini penting diketahui oleh setiap perusahaan, karena dengan mengetahui tentang indikasi ini akan dapat diketahui sebab turunnya semangat kerja. Dengan demikian perusahaan akan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan atau pemecahan masalah seawal mungkin.

  • Tingkat absensi yang naik/tinggi.

Pada umumnya motivasi dari personalia yang menurun dapat menyebabkan karyawan malas untuk datang bekerja. Untuk mengetahui naiknya tingkat absensi harus dilihat dari rata-ratanya bukan secara perorangan. Bila tingkat absensi naik maka dapat disimpulkan motivasi yang menimbulkan semangat kerja menurun.

  • Labour turnover (tingkat perpindahan buruh) yang tinggi

Bila didalam perusahaan terjadi kenaikan tingkat keluar mask karyawan dari pada sebelumnya, hal ini bisa disebabkan oleh ketidak senangan mereka bekerja pada perusahaan, sehingga mereka berusaha mencari pekerjaan lain yang dianggap sesuai baginya.

  • Tingkat kerusakan yang naik/tinggi

Adanya kerusakan baik pada bahan baku, barang jadi maupun pada peralatan yang digunakan meningkat, berarti kemungkinan terdapat semangat kerja yang menurun pada karyawan. Naiknya tingkat kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan kurangnya perhatian pada pekerjaan.

  • Kegelisahan di mana-mana

Kegelisahan pada perusahaan akan terjadi bila semangat kerja menurun. Kegiatan tersebut terwujud dengan bentuk ketidak tenangan dalam bekerja, keluh kesah serta hal-hal lainnya. Kegelisahan pada batas tertentu bila dibiarkan begitu saja akan dapat berhenti dengan sendirinya, tetapi dalam tingkat tertentu perlu adanya tindakan kebijaksanaan dari perusahaan, sehingga tidak merugikan perusahaan itu sendiri.

  • Tuntutan yang seringkali terjadi

Seringnya tuntutan dari karyawan juga merupakan indikasi produktivitas kerja yang menurun. Tuntutan adalah suatu perwujudan ketidakpuasan yang akan menimbulkan karyawan untuk mengajukan tuntutan.

  • Pemogokan

Pemogokan merupakan perwujudan ketidakpuasan, kegelisahan dan sebagainya. Bila hal ini memuncak dan tak dapat ditahan lagi, maka akan menimbulkan tuntutan. Apabila tuntutan tidak berhasil, selanjutnya terjadi pemogokan kerja.

Pada prinsipnya turunnya semangat kerja adalah disebabkan karena ketidakpuasan dari para anggota organisasi. Dengan ketidakpuasan yang dirasakan tersebut maka hal ini akan menimbulkan kurang bahagia mereka yang dapat menimbulkan semangat kerja menurun. Bila suatu organisasi atau perusahaan mengalami seperti hal diatas, itu merupakan gejala dari menurunnya motivasi terhadap karyawan. Jika hal demikian terjadi, maka perusahaan harus menyelediki untuk mencari penyebab dari turunnya motivasi terhadap karyawan tersebut sehingga dapat diambil suatu keputusan atau pemecahan masalah agar semangat dan produktivitas kerja karyawan kembali dapat ditingkatkan.

D.PEMBINAAN DISIPLIN KERJA

Merupakan upaya untuk menghindari terjadinya pelanggaran-pelanggaran. Meskipun kita menginginkan agar keinginan karyawan bisa terintegrasikan dengan tujuan perusahaan dengan mencoba memahami berbagai tingkah laku manusia, bukan berarti manajemen harus memenuhi kehendak karyawan, namun selama perusahaan telah mempunyai peraturan permainan dan telah disepakati bersama maka pelanggaran terhadap permainan ini harus dikenakan tindakan pendisiplinan. Dalam uraian tentang disiplin telah disinggung secara sepintas mengenai pendisiplinan preventif dan korektif

Pembinaan disiplin tenaga kerja merupakan suatu kegiatan untuk mengarahkan dan mengembangkan kehidupan seseorang yang sudah dimiliki agar dapat menimbulkan kegairahan kerja dan rasa tanggung jawab (Nainggobin, 1994).

Handoko (1994) menyatakan bahwa Pembinaan disiplin kerja adalah usaha untuk memperbaiki efektifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan dengan maksud untuk memperbaiki penguasaan keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu terperinci dan rutin.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa pembinaan disiplin kerja karyawan untuk memperbaiki efektivitas dan mewujudkan kemampuan kerja karyawan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi sehubungan dengan tujuan tersebut maka Proctor dan Tarton (Malayu, 1994) menyatakan bahwa pembinaan disiplin tenaga kerja berfungsi untuk menaikkan rasa kepuasan pegawai, mengurangi pemborosan, mengurangi ketidakhadiran atau absensi dan perputaran pegawai, memperbaiki metode dan sistem bekerja, menaikkan tingkat penghasilan,mengurangi biaya lembur, mengurangi biaya pemeliharaan mesin, memperbaiki komunikasi, moral pegawai meningkatkan pengetahuan serbaguna pegawai, menimbulkan kerjasama yang lebih baik.

Silalahi (1993) bahwa fungsi dari pembinaan karyawan adalah Dalam bidang pengetahuan: Meningkatkan pengetahuan tentang perubahan dalam kebijaksanaan dan peraturan perusahaan.;Meningkatkan prestasi kerja para karyawan sehingg mencapai taraf yang dituntut; Membina karyawan muda untuk pelestarian pimpiinan-pimpinan perusahaan; Meningkatkan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan;
Dalam bidang fungsional : Meningkatkan produktivitas melalui penyempurnaan keterampilan; Mengembangkan keterampilan baru, pengetahuan, pengertian dan sikap.; Menggunakan dengan tepat peralatan baru, mesin proses dan tata cara pelaksanaan yang baru; Meningkatkan efisiensi kerja

Dalam bidang efektif : Membina mutu jabatan dan moral; Mengurangi pemborosan kecelakaan, penggantian karyawan, keteralambatan, kemangkiran dan kurangi biaya-biaya tambahan yang tidak perlu; Mengurangi kadaluarsa dalam keterampilan, teknologi, metode, proses, produk dan pasaran serta pengurusan. ; Meningkatkan rasa tanggung jawab, kesetiaan, loyalitas dan kejujuran pada perusahaan. ;Membina pengabdian, solidaritas dan kegotongroyongan.

Pengertian disiplin kerja menurut Mangkunegara (2000) adalah bahwa “Discipline is management as action to enforce organization standards” (disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi).

Sedangkan Hasibuan (2000) mengemukakan bahwa kedisiplinan adalah :
fungsi operatif ke enam dari Manejemen Sumber Daya Manusia yang merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong semangat dan gairah kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu setiap manajemen selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik.

Pada hakekatnya disiplin merupakan seperangkat aturan yang harus ditaati dalam setiap bentuk organisasi. Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 30/1980 diungkapkan bahwa :

Peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi-sanksinya apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar pegawai negeri sipil. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan pegawai negeri sipil yang melanggar ketentuan peraturan disiplin pegawai negeri sipil, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Pengertian yang hampir sama dan lebih rinci, dikemukakan oleh Hasibuan (1994) sebagai berikut :

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya. Jadi dia akan mematuhi semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan sesorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa disiplin pada hakekatnya adalah kepatuhan terhadap seperangkat aturan yang ditetapkan dalam suatu organisasi

E.PEMBINAAN MENTAL SPIRITUAL 

Islam lebih awal memulai dengan penawaran ajarannya yang dapat menentramkan kehidupan rohani manusia. Dorongan spiritual senantiasa membuat kemungkinan membawa dimensi material manusia kepada dimensi spiritualnya (ruh, keilahian). Caranya adalah dengan memahami dan menginternalisasi sifat-sifat-Nya, menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk-Nya, dan meneladani Rasul-Nya. Kehidupan spiritual sangat penting kaitannya dengan kesehatan mental. Karena dengan spiritual menghindarkan seseorang dari stressor dan membuat pikiran seseorang yang mengalami stress masih dapat berpikir rasional dan mengingat Tuhan. Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara keyakinan dan kesehatan jiwa terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang Maha Esa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun