Masyarakat Desa Tlogopucang yang memiliki ketinggian yang cukup tinggi, berada di sebuah bukit daerah Temanggung yang cukup segar keindahan pemandangan alamnya. Pada sebuah bukit dataran tinggi itulah yang kemudian masyarakat melakukan penanaman kopi, karena dari suhu yang tinggi, kopi tersebut cepat subur dan tumbuh dengan kualitas yang bagus.Â
Maka kopi sudah sebagai prioritas hidup masyarakat Tlogopucang itu sendiri untuk dikonsumsi, baik ketika sedang bertamu, maupun untuk pribadi.
- Solidaritas Sosial dalam Pembangunan Masjid Desa Tlogopucang
Bersama Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MIT 14 Uin Walisongo Semarang, saya dan bersama kelompok 25 melakukan kontribusi perihal renovasi Masjid baru untuk dilakukan perbaikan terhadap masjid yang lama, untuk diubah menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Untuk itu saya dan kelompok 25 terjun langsung mengawal produktifitas untuk segera mengeksekusi hal tersebut.Â
Dari mulai membawa semen menggunakan gerobak besi dan dimasukan ke dalam pagar besi untuk pondasi, kemudian juga mengangkat batu untuk menjadi pondasi lebih kuat dari sebuah bangunan masjid tersebut. Tidak hanya itu sebagian teman-teman kelompok 25 mengerjakan pagar besi untuk sebagai pondasi masjid, dan yang lainnya.Â
Selain itu juga dari kelompok 25 MIT 14, menyumbang sebuah Semen sebanyak lima Sak semen untuk digunakan oleh pembangunan Masjid Desa Tlogopucang tersebut, yang juga sebagai hadiah dari kami kelompok 25 KKN MIT 14 Uin Walisongo Semarang. Kontribusi tersebut disambut masyarakat Desa Tlogopucang terhadap kedatangan kami sebagai pendatang dengan senyum dan sopan santun.Â
Untuk itu kontribusi sangat memberikan pengalaman maupun dampak positif dari saya dan kelompok 25 MIT 14 Uin Walisongo Semarang, untuk selalu melakukan kebermanfaatan kepada masayarakat.Â
Maka dari itu Masjid juga merupakan bagian dari kesehatan, apabila Masjid tersebut bersih maka akan terlihat indah dan membuat pikiran menjadi nyaman ketika sedang melakukan ibadah sholat.
- Rapat Kerjasama Untuk Pembangkitan Bank Sampah Dusun Kedopokan
Pada hari Rabu, 6 Juni 2022, melakukan diskusi bersama terkait pengaktifan Bank sampah di Dusun Kedopokan Desa Tlogopucang, dengan melibatkan Stekholder seperti Pak Sekretaris Desa Tlogopucang, Pak Budiyono sebagai pemilik rumah tempat singgah posko saya, maupun ibu-ibu Dusun Kedopokan yang juga terdiri Ibu RT maupun Ibu RW, dan Mas Syafii sebagai ketua fasilitator pengelolaan sampah, yang turut aktif meramaikan ruang diskusi terkait pengaktifan Bank sampah itu sendiri. Relasi ini juga sebagai kontribusi program kerja kelompok 25 MIT 14, yang harus diselesaikan semampunya.Â
Mengingat waktu yang cukup singkat tidak menutup kemungkinan karena, tidak bisa selesai sampai di puncak tertinggi, yakni dari kelompok kami hanya mampu membantu membuat struktur kepengurusan bank sampah, selebihnya masyarakat Dusun Kedopokan yang melaksanakannya kegiatan bank sampah tersebut. Namun dari saya dan kelompok 25 hanya sebagai fasilitator, yakni memandu  terkait jalannya diskusi tersebut.
Dalam hal ini, dari kelompok kami hanya membantu terkait berjalannya Struktur kepengurusan, tidak menindak lanjuti kembali, dikarenakan waktu kurang panjang dalam proses KKN. Sampai akhirnya, kelompok kami hanya membantu masyarakat Dusun Kedopokan membuat Struktur Kepengurusan yang di Ketuai oleh Ibu Nurrohaniah, sebagai ketua Bank sampah Dusun Kedopokan.
 Di samping itu ada umpan balik (feedback) dari Mas Syafii, dan juga berterima kasih sudah membantu membuat struktur kepengurusan terkait Bank sampah itu sendiri.Â