Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Sang Waktu

15 Maret 2018   12:05 Diperbarui: 15 Maret 2018   14:48 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The  views of space and time which I wish to lay before you have sprung from  the soil of experimental physics, and therein lies their strength. They are radical. Henceforth, space by itself, and time by itself are doomed  to fade away into mere shadows, and only a kind of union of the two  will preserve an independent reality.

Pandangan tentang ruang dan  waktu yang ingin aku paparkan kepada kalian telah muncul dari landasan  fisika ekperimental, dan di sana terletak kekuatannya. Mereka adalah radikal. Oleh sebab itu, ruang itu sendiri, dan waktu itu sendiri ditakdirkan untuk memudar menjadi hanyalah bayang-bayang, dan hanya satu jenis penyatuan dari keduanya yang akan mempertahankan suatu realitas independen.

~ Hermann Minkowski dalam “Space and Time

Kehidupan manusia tidak terlepas dari waktu. Sejak kita dilahirkan sampai meninggal, sejak bangun tidur sampai kembali tidur lagi, kita selalu berkutat dengannya. Bahkan impian dan cita-cita yang kita kejar dibatasi oleh sang waktu juga. Karena waktu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, banyak orang telah mempelajari dan menyelidikinya, mencari makna dan berusaha memecahkan misteri sang waktu, dalam berbagai bidang ilmu, dari agama, filsafat, psikologi sampai sains modern. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang waktu dalam berbagai aspek dan fenomenanya dari pemahaman sains, termasuk juga tentang kemungkinan perjalanan waktu seperti yang dikisahkan dalam fiksi-fiksi ilmiah.

Apakah Waktu Itu?

Jika diajukan pertanyaan "Apakah waktu itu?", tentu saja semua orang dapat dengan mudah menjawabnya berdasarkan pemahamannya. Misalnya dalam pemahaman sehari-hari, waktu adalah sesuatu yang diukur dengan detik, menit, jam, tanggal, bulan, dan tahun. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan 7 definisi waktu, yang salah satunya adalah "seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung."

Dari sumber berbahasa Inggris, Oxford Dictionary mendefinisikan waktu (time) sebagai "the indefinite continued progress of existence and events in the past, present and future regarded as a whole" (progres berkelanjutan yang tidak terbatas dari keberadaan dan kejadian pada masa lampau, masa sekarang dan masa depan yang dianggap sebagai satu kesatuan). Kemudian, McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology mendefinisikan waktu sebagai "the dimension of the physical universe that orders the sequence of events at a given place" (dimensi alam semesta fisik yang mengurutkan urutan kejadian pada suatu tempat yang diberikan).

Dari sekian banyak definisi yang diberikan dalam berbagai kamus dan ensiklopedia, dapat disimpulkan bahwa:

Waktu adalah suatu dimensi di mana kejadian-kejadian dapat diurutkan dari masa lampau melalui masa sekarang menuju masa depan dan juga ukuran durasi kejadian-kejadian dan interval di antara kejadian-kejadian.

Dengan demikian, waktu adalah sesuatu yang abstrak, yang tidak dapat dilihat, didengar ataupun dirasakan. Namun, ia juga bukan hanya sekedar dimensi, kuantitas, ataupun konsep; ia memiliki banyak aspek dan mewakili berbagai hal yang berbeda bagi orang-orang yang berbeda dalam situasi yang berbeda-beda.

Sesuai dengan definisi waktu di atas, waktu memiliki 3 unsur penting, yaitu masa lampau, masa sekarang (saat ini), dan masa depan. Masa lampau adalah kejadian-kejadian yang terjadi sebelum titik yang ditentukan dalam waktu, yang biasanya sudah tetap dan tidak bisa diubah. Masa lampau dapat diakses melalui ingatan atau, sejak ditemukannya tulisan, catatan sejarah. Studi tentang masa lampau, terutama yang berkaitan dengan kehidupan manusia, disebut ilmu sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun