Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lompatan Waktu

14 Agustus 2016   14:51 Diperbarui: 17 Agustus 2016   13:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tetapi kita tidak punya bukti manager yang membocorkannya.”

“Aku akan melihat ke ruang manager untuk mengamati gerak-geriknya.” Alisa pun segera menuju ruang manager di lantai atas. Tidak ada karyawan lain di sana. Diam-diam ia mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Tampak sang manager sedang menelepon seseorang.

“.... Baiklah, besok pagi jam sembilan kita akan bertemu di sini dan langsung melihat penemuan baru itu,” kata sang manager menutup pembicaraan teleponnya.

“Lis, apa yang sedang kau lakukan di sini?” Tiba-tiba seorang karyawan perempuan memanggil Alisa ketika melihatnya mengintip melalui pintu itu.

“Ah, tidak, aku ingin menemui manager, tetapi beliau sedang menelepon tadi....”

Alisa pun terpaksa mengetuk pintu dan ia pun dipersilahkan masuk ke dalam ruangan.

Ketika melihatnya, sang manager berkata, “Ah, Lis, aku baru saja ingin memberitahu kalian bahwa aku telah menelepon bos tentang penemuan kalian. Besok pagi kami akan melihatnya ke lab. Apakah kau ada yang ingin disampaikan?”

“Tidak, Pak. Aku baru saja ingin menanyakan hal yang sama. Aku akan kembali ke lab dan memberitahukan kabar ini kepada Profesor.” Lalu Alisa pun kembali ke laboratorium mereka.

“Aku curiga manager bukan menelepon bos tetapi orang-orang bersenjata yang akan menyerang kita besok,” kata Alisa setelah menceritakan apa yang ia dengar dari pembicaraan sang manager di telepon tadi.

“Kita harus menyelamatkan data-data penelitian kita dulu,” kata Bobi.

“Dan kita harus melaporkan hal ini kepada polisi agar mereka bisa menangkap para penjahat itu sebelum mereka beraksi,” sahut Alex.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun