Mohon tunggu...
Marshalleh Adaz
Marshalleh Adaz Mohon Tunggu... Freelancer - padanglamo : Merawat dan melestarikan memori kolektif dalam ingatan dan tindakan

"Arsip dan pustaka adalah dua sisi yang selalu seiring dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyelamatkan kehidupan bangsa"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tugu Pemuda Pertama di Indonesia

28 Oktober 2019   14:50 Diperbarui: 28 Oktober 2019   15:14 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisi Kedua:

Mengandung makna penyampaian kebulatan tekad dan memproklamasikan telah berdirinya organisasi Jong Islamieten Bond sebagai cabang perhimpunan pemuda yang berpusat di Batavia. 

Di Jawa sendiri dalam rentang waktu yang hampir sama telah lahir pula organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Java, Jong Pasundan dan gerakan partisipasi lainnya. 

Para pemuda Sumatera terpanggil hati nuraninya untuk tampil menyuarakan semangat perjuangan perubahan. Para pemuda Sumatera rela dan ikhlas menjadi tunas pergerakan kaum muda untuk bebas dari belenggu penjajahan, serta penuh semangat untuk mencapai kemerdekaan bangsa ini.

Sisi Ketiga:

Pernyataan yang disampaikan oleh Mohammad Yamin agar Islam selalu kekal, selalu abadi dan jayalah agama Islam. Dikemudian hari ternyata menjadi bagian dalam filofosi Adat Basandi Sarak -- Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Agama Islam telah menunjukan perannya dalam perjuangan bangsa ini.

Sisi Keempat:

Tulisan yang sudah buram dan tidak terlihat, yaitu Ter Herrinnering aan het 1 ste Congres van  de Jong Sumatranen Bond 1919. Dan v/h le. 

Kongres Jong Sumatranen Bond. Kemudian tahun 1917 dan 1930 yang ditambahkan pada monumen ini yang menunjukkan tahun pembentukan dan pembubaran JSB. Ini merupakan tugu peringatan pertama bagi gerakan pemuda di seluruh Indonesia.

dokpri
dokpri
Tugu yang monumental ini berbentuk piramid dengan bola diatasnya, atau berbentuk obelisk diatas pedestal yang memiliki bentuk bola dibagian atasnya.

Peresmian tugu JSB ini, dihadiri oleh para pemuda JSB, dan diatara undangan terlihat mantan Tuanku Marah Oejoeb gelar Maharja Besar (Panglima Regent Padang), H. Abdullah Ahmad (Pendiri Perguruan Adabiah Padang, 1909), Residen Ahrends dan istri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun