Sisi Kedua:
Mengandung makna penyampaian kebulatan tekad dan memproklamasikan telah berdirinya organisasi Jong Islamieten Bond sebagai cabang perhimpunan pemuda yang berpusat di Batavia.Â
Di Jawa sendiri dalam rentang waktu yang hampir sama telah lahir pula organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Java, Jong Pasundan dan gerakan partisipasi lainnya.Â
Para pemuda Sumatera terpanggil hati nuraninya untuk tampil menyuarakan semangat perjuangan perubahan. Para pemuda Sumatera rela dan ikhlas menjadi tunas pergerakan kaum muda untuk bebas dari belenggu penjajahan, serta penuh semangat untuk mencapai kemerdekaan bangsa ini.
Sisi Ketiga:
Pernyataan yang disampaikan oleh Mohammad Yamin agar Islam selalu kekal, selalu abadi dan jayalah agama Islam. Dikemudian hari ternyata menjadi bagian dalam filofosi Adat Basandi Sarak -- Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Agama Islam telah menunjukan perannya dalam perjuangan bangsa ini.
Sisi Keempat:
Tulisan yang sudah buram dan tidak terlihat, yaitu Ter Herrinnering aan het 1 ste Congres van  de Jong Sumatranen Bond 1919. Dan v/h le.Â
Kongres Jong Sumatranen Bond. Kemudian tahun 1917 dan 1930 yang ditambahkan pada monumen ini yang menunjukkan tahun pembentukan dan pembubaran JSB. Ini merupakan tugu peringatan pertama bagi gerakan pemuda di seluruh Indonesia.
Peresmian tugu JSB ini, dihadiri oleh para pemuda JSB, dan diatara undangan terlihat mantan Tuanku Marah Oejoeb gelar Maharja Besar (Panglima Regent Padang), H. Abdullah Ahmad (Pendiri Perguruan Adabiah Padang, 1909), Residen Ahrends dan istri.Â