"Google mencatat tempat-tempat yang kita kunjungi. Cek timeline.google.com lalu dia menawarkan untuk review tempat-tempat tersebut," jawab Bowo.
Joko pun mencoba untuk mengerti dan akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakannya, "Ya udah ga usah deh Pak."
Hari-hari berikutnya, mereka tetap berkomunikasi, mendiskusikan berbagai topik dari tugas akhir program hingga mengikuti seminar internasional. Salah satu percakapan menarik adalah ketika Bowo memberikan informasi tentang seminar "International Conference on Cross-Cultural Religious Literacy" yang akan diadakan pada tanggal 10-11 Juli 2024.
Joko sangat antusias mengikuti seminar tersebut dan menyampaikan rasa terima kasihnya. Namun, ada momen lucu ketika dia harus login dan logout terus menerus saat mengikuti acara melalui Zoom.
Joko juga berbagi kebanggaannya tentang ibunya yang kini menjadi Bendahara Tim Penggerak PKK di Kelurahan Nusantara Permai. "Mantap sekali, beneran jadi menteri keuangan kelas kelurahan," ujarnya dengan nada bercanda.
Melalui percakapan sederhana ini, terlihat betapa pentingnya hubungan antara sahabat dan keluarga. Mereka saling mendukung, berbagi informasi, dan menghibur satu sama lain di tengah kesibukan masing-masing. Joko dan Bowo menunjukkan bahwa persahabatan sejati adalah tentang saling memahami dan membantu dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H