Tidak hanya itu, Prabowo juga mampu menggandeng berbagai kalangan aktivis serta mengklaim dapat meyakinkan kaum millenial untuk menguatkan gerbong politiknya. Sadiaga Uno yang masih muda dan enerjik menjadi anti tesis dari Kiai Ma'ruf Amin. Isu mengenai 'emak-emak' yang dikaitkan dengan situasi ekonomi, juga dijadikan salah satu manuver politik brilian untuk 'merusak' citra petahana
Oleh karena itu, gerbong politik Prabowo yang ia nahkodai serta biayai sendiri, saat ini telah menjadi sebuah gerbong yang sangat kuat, dengan membawa 'penumpang' atau isu yang bernada pro nasionalisme, pro kekuatan politik islam, pro kaum intelektual, pro 'emak-emak', hingga klaim pro millennial. Gerbong Politik yang disiapkan Prabowo menjadi kekuatan politik baru yang dapat diperhitungkan secara serius oleh petahana Joko Widodo. Incumbent selalu mempunyai 'tempat tak terkalahkan' dalam sebuah kontestasi politik, dan tidak salah jika Joko Widodo mampu melihat bahwa kemenangan telah di depan mata.
Namun realitas bahwa konstelasi politik yang sangat dinamis di Indonesia, infinity power dan hegemoni politik dari Petahana melawan amunisi gerbong politik Prabowo yang secara matang telah dipersiapkan untuk merebut takhta Presiden Republik Indonesia yang mengendalikan Pemerintahan menjadi dinamika politik baru yang cukup menarik untuk dikonfirmasi oleh rakyat pada 17 April 2019 mendatang.
                                    Penulis,
                                    M. Qur'anul Kariem, S.IP., M.I.P
                                    Koordinator Politics & Public Policy Institute
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H