Peran BPDPKS dalam Mencapai Target Net Zero Emission dan Kontribusinya pada Penerimaan Negara
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pencapaian target net zero emission di Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. Dalam konteks ini, BPDPKS bertanggung jawab untuk mengelola dana yang berasal dari pungutan ekspor minyak sawit dan produk turunannya, serta mendukung berbagai program yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Apa Itu BPDPKS?
BPDPKS adalah lembaga yang dibentuk untuk mengelola dana perkebunan kelapa sawit, dengan tujuan utama mendorong pembangunan dan keberlanjutan sektor kelapa sawit di Indonesia. Lembaga ini berfungsi sebagai pengelola dana dari pelaku usaha perkebunan, yang digunakan untuk mendukung program-program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan14.
Peran BPDPKS dalam Mencapai Net Zero Emission
Net zero emission adalah kondisi di mana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah yang dapat diserap oleh bumi. BPDPKS berkontribusi dalam mencapai target ini melalui beberapa inisiatif:
Penerapan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil): BPDPKS mendukung sertifikasi RSPO untuk memastikan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini termasuk pendanaan untuk sertifikasi, pelatihan praktik pertanian berkelanjutan, dan dukungan riset untuk memenuhi kriteria RSPO1.
Program Biodiesel: BPDPKS berperan penting dalam pendanaan program biodiesel berbasis kelapa sawit, seperti B30 dan B35. Penggunaan biodiesel ini membantu mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi, karena memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil12.
Pengolahan Limbah untuk Energi Terbarukan: Limbah dari pabrik kelapa sawit dapat diolah menjadi biogas, yang merupakan sumber energi terbarukan. Ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga menyediakan energi alternatif bagi pabrik12.
Kontribusi BPDPKS terhadap Penerimaan Negara