Sukmawati kembali mengigatkan bahwa jangan melupakan Budaya asli Indonesia yang menjunjung tinggi budi luhur dan sopan santun sejak dulu.
Kesimpulan
Mpu dapat memaknai bahwa sebenarnya maksud dari puisi tersebut bagus untuk mengingat dan melestarikan Budaya Bangsa, tapi sayangnya Sukmawati tidak menunjuk secara umum budaya luar, melainkan secara spesifik Agama Islam. Sehingga dapat memunculkan pola pikir "Islam itu tidak Indonesia, Indonesia itu tidak islami". Â Pemikiran tersebut berbahaya karena dapat menimbulkan perpecahan NKRI. Yang benar adalah "Islam itu ada di Indonesia, Indonesia ada islam".
Mengenai unsur penistaan, Mpu rasa tidak ada, karena Sukmawati tidak merendahkan Agama Islam, dia hanya membandingkanya dengan Budaya Indonesia, dan dia lebih suka Budaya Indonesia daripada Islam. Mpu tak tau motifnya apa kok Islam dikaitkan di puisi ini, padahal Indonesia sedang sensitif-sensitifnya mengenai agama sejak kasus Ahok.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H