Sementara itu KRL SF10 cukup mudah dicari karena biasanya KRL-KRL di Jepang memang beroperasi dengan SF tersebut. Namun di KAI Commuter, ada juga kasus di mana KRL SF10 merupakan hasil penggabungan dari lima rangkaian SF8 menjadi empat rangkaian SF10.Â
Ada juga penggabungan empat rangkaian SF8 dan dua rangkaian SF6 yang menghasilkan dua rangkaian SF10 dan dua rangkaian SF12.
Retrofit pada KRL-KRL dengan kriteria di atas juga sama dengan mendengarkan kemauan penumpang KRL yang sudah tidak lagi menginginkan KRL SF8 beroperasi di jalur-jalur utama yang padat.Â
Sementara itu KRL SF8 dan KRL-KRL tua nan usang berusia 40-50 tahun yang memang sedianya sudah dijadwalkan pensiun harus tetap dipensiunkan dan digantikan dengan 348 unit KRL yang rencananya akan diimpor oleh KAI Commuter.
Penulis berpendapat jika inilah solusi win-win sesungguhnya. Penumpang KRL senang karena tidak ada lagi KRL SF8, industri juga senang karena tetap bisa meretrofit KRL.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H