Apakah aku tak layak sekolah lagi karena nasibku diperkosa?
Apa kalian mau aku menyimpan dendam kepada kalian? Apakah kalian sadar 15 tahun atau 20 tahun kemudian akibat perbuatan kalian kepadaku aku tidak bisa mengendalikan diriku dan memaafkan kalian? Kemudian aku menjadi teroris yang menghancurkan kalian karena kebencian ini? sadarkah kalian kalian telah merampas masa depanku? Sadarkah kalian telah menciptakan benih-benih kerusakan di masa depan?
Ya Allah..jangan biarkan aku menyimpan dendam dan kebencian kepada mereka ya Allah, jadikan  aku manusia berguna sehingga kelak Bapak-bapak itu akan malu karena telah mencampakkanku bahkan mendengar namaku saja mereka akan malu, tapi jika aku tak bisa mengendalikan rasa marahku, rasa sedihku, rasa terhinaku sehingga aku menjadi insan yang melanggar perintah dan aturanmu, jangan marah padaku ya Allah. Jangan salahkan aku karena aku tak mau seperti itu, tapi mereka mencampakkan aku seolah mereka sangat mulia.
Tolong kalian sampaikan kepadaku apakah ada undang-undang yang melarang anak korban pemerkosaan  seperti aku tidak boleh sekolah di sekolah yang negara dirikan?Apakah ada aturannya? Bisa ditunjukkan kepadaku? Setidaknya untuk mengobati kesedihan dan mengurangi kebencianku kalau ini bukan salah bapak-bapak yang terhormat karena memang ada undang-undang yang melarang aku sekolah
Ahhh...aku tahu negara ini sangat sibuk, pemerintah juga sibuk, anggota dewan juga sibuk, tidak ada yang akan peduli dan memperhatikan masalah kecil seperti ini, kata ibuku masalah kita adalah masalah biasa yang tidak penting bagi mereka yang orang-orang penting.
Terakhir aku ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu wali kelasku setidaknya pernah membela dan mempertahankan aku dan penghormatanku kepada ibu angkatku yang telah berjuang membantuku, andai saja banyak orang sepertimu ibuuu...
Semoga  saja masih ada yang peduli kepadaku
Â
Curahan Hati RM, sebagaimana yang disampaikan kepada penulis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI