Mohon tunggu...
Mozza Ezra Zappatero
Mozza Ezra Zappatero Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jesuit: Bagaimana Ordo Katolik Roma Membangun Calon Pemimpin yang Berguna Bagi Sesama Manusia di Indonesia

2 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:59 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tindakan, pengajar harus segera mengambil tindakan asli mengajar dengan cara mewujudkan pembelajaran yang telah direfleksikan dan dievaluasikan secara bersama agar menjadi lebih intensif dan komprehensif bagi para siswa.

Cara sekolah Jesuit dapat membangun para pemimpin yang unggul dan beriman tersebut adalah dengan mewujudkan motto dari sekolah Jesuit yakni:

  • Ad Majorem Dei Gloriam, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
  • Man For and With Others, menjadi sosok yang berguna dan melayani sesama manusia.
  • Magis, menjadi lebih baik setiap harinya dengan berusaha semaksimal mungkin.
  • Discernment, membuat keputusan yang baik dan bijaksana bagi individu dan sesama manusia.
  • Care for Every Individual, peduli terhadap semua individu.
  • Love for Nature and Culture, cinta terhadap lingkungan dan kebudayaan di sekitar dengan melestarikan dan merawatnya,
  • Honesty and Fairness, kejujuran dan keadilan dalam pembelajaran tanpa terkecuali.

Melalui 7 motto diatas, para siswa diharapkan dapat membangun Compassion, Commitment, Conscience, dan Competence dimana keempat aspek 4C ini menjadi kunci untuk membuka pintu kepada sikap Leadership. 

  • Compassion, berarti belas kasih yakni rasa kasihan terhadap seseorang yang membutuhkan dimana rasa ini merangsang kita untuk bertindak membantu seseorang tersebut.
  • Commitment, komitmen atau janji terhadap suatu hal yang harus ditaati demi kebaikan individual dan bersama.
  • Conscience, hati nurani yakni kemampuan untuk berbuat yang baik, bukan buruk. Menjadi alat pembeda hal baik dan buruk.
  • Competence, kelebihan atau kemampuan seseorang dalam suatu hal layaknya sebuah bakat yang harus selalu dikembangkan sebagai aksi bersyukur atas karunia Tuhan.

Jika 4C telah dapat diterapkan oleh para siswa, maka sikap Leadership pun akan muncul secara perlahan. Leadership ini merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang baik bagi bersama. Sosok leader yang dimaksud adalah sosok pemimpin yang mau menderita demi kebersamaan, kebaikan orang lain. Pemimpin ini merupakan sosok pemimpin yang tidak egois dan rela melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Sikap Leadership ini dapat dilihat secara langsung jika seseorang tersebut dapat memiliki 10 butir kepemimpinan yang berisikan

  • Energi Mengikuti Imajinasi, jika imajinasi kita kuat, maka energi kita harus juga kuat.
  • Kita Semua Adalah Sama. Tak Ada Yang Seperti Tampaknya, solidaritas kebersamaan.
  • Bilang “A” Bikin “A”, konsisten terhadap suatu tujuan.
  • Satu Bicara Yang Lain Mendengarkan, rasa hormat dan menghargai orang berbicara.
  • Totalitas, Tidak Setengah-Setengah, selalu berusaha semaksimal mungkin.
  • Proaktif dan Inisiatif, aktif dalam segala hal.
  • Kreatif : Berpikir Bercabang-Cabang, memiliki pikiran out of the box.
  • Mengedepankan Rasa Daripada Otak, lebih memperhatikan sekitar.
  • Mau Walaupun Sukar, Justru Karena Sukar, demi kebaikan orang.
  • Kita Hanya Bisa Memberikan Apa Yang Kita Miliki.

Sekolah-sekolah Jesuit tersebut melatih kepemimpinan tadi melalui pembelajaran dan berbagai kegiatan yang menggerakan hati para siswa untuk menjadi lebih peduli terhadap sesama. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti aksi bantu-membantu, retret, jambore, dan lain-lain.


Jesuit Image
St. Ignatius of Loyola Image

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun